Bangkalan (Antara Jatim) - Ratusan pekerja galangan kapal di Kamal, Bangkalan, Madura, Jawa Timur hingga kini belum ikut program jaminan kesejahteraan nasional melalui BPJS Kesehatan, kata Sekretaris Komisi A DPRD setempat, Mahmudi. "Banyaknya pekerja pada perusahaan galangan kapal yang belum mengikuti program JKN itu kami ketahui saat melakukan inspeksi mendadak kemarin," kata Mahmudi di Bangkalan, Rabu. Ia menjelaskan, jumlah pekerja pada perusahaan galangan kapal yang terletak di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Kamal, Bangkalan itu sekitar 800 orang lebih. Mereka bekerja pada enam pengusaha yang berlindung dibawah naungan PT Handoko Jaya, dan berdasarkan hasil serap informasi dengan para pekerja itu, perusahaan yang mempekerjakan mereka belum mengikutsertakan mereka program JKN. "Padahal, hemat kami ikut program JKN melalui BPJS Kesehatan itu sangat penting, sehingga jika pekerja itu sakit atau ada anggota keluarga mereka yang sakit, bisa segera terobati, tanpa harus mengeluarkan biaya lagi," kata Mahmudi. Mahmudi menjelaskan, pihaknya juga telah meminta kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Bangkalan, agar mengingatkan pengusaha pemilik galangan kapal itu untuk mengikutsertakan karyawannya program JKN itu. "DPRD secara kelembagaan tentunya akan terus mendorong pengusaha galangan kapal itu untuk ikut program JKN," katanya. Selain memang merupakan kebutuhan, program JKN melalui BPJS Kesehatan itu juga telah menjadi ketentuan pemerintah pusat. Selain program JKN melalui BPJS Kesehatan, pengusaha juga diharusnya mengikutsertakan karyawannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja melalui BPJS Ketenagakerjaan. Program ini untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja, semisal jaminan perlindungan apabila terjadi kecelakaan kerja, jaminan hari tua atau pensiun, serta program kesejahteraan buruh lainnya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015