Pasuruan (Antara Jatim) - Belasan orang yang tergabung dalam komunitas Gusdurian (Gitu Saja Kok Repot) Pasuruan di Alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan melakukan aksi Save KPK sebagai bentuk dukungan terhadap lembaga anti korupsi tersebut. "Dengan adanya kasus penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto maka terlihat jelas bahwa upaya KPK selama ini selalu diserang dari segala sisi oleh berbagai pihak yang tidak menginginkan adanya lembaga pemberantasan korupsi," ungkap koordinator aksi, Jauharul Lutfi, Senin. Menurutnya, pihaknya mendukung gerakan save KPK karena adanya tindak arogansi kekuasaan yang sewenang-wenang dan intimidasi kepada KPK yang dilakukan oleh oknum yang hanya ingin mencapai tujuan kekuasaan. "Rentetan kejadian ini harus direspon secara tegas dan cepat oleh Presiden Joko Widodo karena sikap tegas ini diperlukan agar institusi penegak hukum yakni Polri dan KPK tidak terseret dalam arus konflik dari kepentingan pihak lain yang akan melemahkan penegakan hukum," katanya. Ia mengatakan, pemerintah Jokowi-JK seharusnya bisa tegas menjalankan mandat konstitusi untuk menegakkan Indonesia sebagai negara hukum dengan cara memberantas pelaku korupsi di lembaga-lembaga penegakan hukum. "Kami menuntut pemerintah Jokowi-JK untuk tegas dan menjaga komitmen pemberantasan korupsi dengan melindungi KPK dari segala upaya pelemahan yang dilakukan oleh pihak manapun, serta mengecam segala tindak dan upaya untuk melemahkan dan merusak kredibilitas KPK," ujarnya. Selain menggelar aksi, lanjut ia, pihaknya juga melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan cara mengadakan forum diskusi rutin pada setiap Jumat dan Sabtu di Bangil untuk mengetahui perkembangan kasus yang melibatkan KPK tersebut. "Kami juga mulai mengikuti di sosial media dengan tanda pagar Save KPK setelah adanya kasus penangkapan terhadap Wakil Ketua KPK, Bambang Wijojanto pada Jumat (23/1) lalu yang kemudian dilepaskan setelah diperiksa penyidik," jelasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015