Sumenep (Antara Jatim) - Dua dari 168 penderita demam berdarah di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang terdeteksi pada Januari ini meninggal dunia.
"Dua penderita demam berdarah yang meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Kota dan Batang Batang," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, dr Dwi Regnani di Sumenep, Rabu.
Ia menjelaskan, sesuai laporan yang diterimanya dari pimpinan puskesmas dan rumah sakit di Sumenep, sejak 1 Januari hingga sekarang terdeteksi 168 kasus demam berdarah.
"Penderita demam berdarah tersebar di puluhan kecamatan di daratan. Kami sudah meminta pimpinan puskesmas untuk mengingatkan warga waspada terhadap penyebaran demam berdarah," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga pimpinan puskesmas untuk mengecek atau turun langsung ketika menerima dan atau mengetahui adanya warga yang diduga menderita demam berdarah.
"Pada setiap Desember dan Januari yang merupakan awal musim hujan, biasanya ada peningkatan jumlah kasus demam berdarah. Untuk mencegah sekaligus memberantas penyebaran demam berdarah, kami tetap butuh dukungan warga," ucapnya, menerangkan.
Dwi Regnani mengatakan, cara paling efektif untuk mencegah dan memberantas penyebaran demam berdarah adalah gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Dengan gerakan PSN bisa dipastikan nyamuk yang menjadi penyebab demam berdarah tidak bisa berkembangbiak, karena sarang beserta jentiknya yang dibinasakan," ujarnya.
Ia juga mengemukakan, pihaknya telah melakukan "fogging" atau pengasapan di sejumlah lokasi yang salah satu warganya positif menderita demam berdarah, sebagai bagian dari membasmi nyamuk penyebab demam berdarah.
Jumlah sementara penderita demam berdarah pada Januari ini meningkat dibanding Januari 2014 yang sebanyak 37 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015