Surabaya (Antara Jatim) - Salah seorang keluarga korban kecelakaan pesawar AirAsia QZ8501, Franky Chandra berharap Menteri Perhubungan Ignasius Jonan konsisten dan menjalankan komitmennya dalam proses evakuasi jenazah, khususnya yang belum ditemukan. "Kami berharap beliau konsisten dan peduli terhadap keluarga dan terus mengawal hingga jenazah ditemukan," ujarnya ketika ditemui di Posko Crisis Center Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa. Ia juga mengaku telah menerima informasi ketidakhadiran Menteri Jonan dalam rapat kerja terkait insiden AirAsia di DPR RI dengan Komisi V yang digelar hari ini di Jakarta. Sedangkan, Badan SAR Nasional, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), maskapai AirAsia, Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia), Koordinator Slot Indonesia (IDSC) dan pihak terkait lainnya menghadirinya. Franky berharap, absennya Jonan pada rapat kerja itu bukan karena melupakan komitmennya membantu proses pencarian korban, namun karena sibuk mengurusi membantu proses pencarian korban. Warga Sutorejo Surabaya tersebut menjelaskan, Jonan beberapa kali sudah menemui keluarga korban di Surabaya untuk meyakinkan bahawa pihaknya akan total membantu melakukan pencarian, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sementara itu, pihaknya juga berharap pemerintah tidak menghentikan proses evakuasi korban yang belum ditemukan dan Menteri Jonan menjamin pencarian hingga semua selesai. "Kami mengerti, bagaimana kondisi jenazah yang sudah di laut belasan hari. Tapi, dengan ditemukannya kotak hitam dan serpihan besar pesawat, kami yakin badan pesawat tidak jauh dari sana. Kami harap evakuasi tidak dihentikan," katanya. Hal senada disampaikan Leony, warga Surabaya yang berharap Tim SAR tidak menghentikan operasi pencarian dan melanjutkannya meski kotak hitam sudah diangkat. "Empat anggota keluarga saya belum ditemukan. Instruksi Presiden tidak boleh berhenti sampai semua ketemu. Kami harap pemerintah komitmen menjalankannya," kata dia. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015