Bojonegoro (Antara Jatim) - Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang menjadi daerah penghasil minyak, mengembangkan tanaman Kaliandra dengan memanfaatkan dana "corporate social responsibility" (CSR) dari Joint Operating Body (JOB) pertamina-Petrochina East Java (PPEJ). Kepala Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro Pudjianto, di Bojonegoro, Jumat, mengatakan, dana "CSR" 2014 yang diterima desanya sebesar Rp587 juta, di antaranya, dimanfaatkan untuk pembibitan tanaman Kaliandra. "Ada 13 item kegiatan di desa kami yang dibiayai dari dana "CSR", termasuk pembibitan tanaman Kaliandra, juga pembibitan tanaman Trembesi," jelas dia. Ia mantargetkan pada tahap awal membuat sekitar 50 ribu bibit tanaman Kaliandra, selain bibit tanaman Trembesi. "Saat ini usia bibit tanaman Kaliandra baru dua pekan. Tapi sudah ada 12 desa di Tuban, yang memesan bibit tanaman Kaliandra yang kami semai," jelasnya. Ia menyebutkan pihaknya menjual bibit tanaman Kaliandra yang berusia sekitar 40 hari dengan harga Rp1.500/pohon. "Kami optimistis pembenihan tanaman Kaliandra ini secara ekonomis menguntungkan," katanya, dibenarkan pendamping pembenihan di desa setempat Widodo. Menurut Widodo, tanaman Kaliandra berasal dari Guatemala, yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti batu bara. Sesuai karakter tanaman Kaliandra, lanjut dia, bisa ditanam dan tumbuh berkembang di lahan kritis. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015