Madiun (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun, Jawa Timur, mengawasi penjualan elpiji ukuran tabung 3 Kilogram di pasaran sebagai imbas kenaikan harga elpiji ukuran tabung 12 Kilogram. Kepala Disperindagkoppar Kota Madiun Totok Sugiarto, Selasa, mengatakan kenaikan harga elpiji ukuran tabung 12 Kilogram dapat berakibat naiknya permintaan elpiji ukuran tiga Kilogram. Hal itu karena konsumen mulai berpindah menggunakan elpiji bersubsidi yang lebih murah. "Permintaan elpiji 3 Kilogram bisa saja naik. Namun, sejauh ini di Kota Madiun masih wajar. Tidak ada 'panic buying' yang beramai-ramai membeli elpiji tabung melon," ujar Totok kepada wartawan. Menurut dia, memang terjadi kenaikan harga elpiji 3 Kilogram, yaitu mulai dari Rp17.000 hingga Rp18.000 per tabung. Namun, hal itu masih wajar. "Jika di tingkat pangkalan ada yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan permainan harga, dinas akan melaporkan ke Hiswana Migas untuk ditindalanjuti. Saya kira di Kota Madiun dengan jarak jangkau yang tidak terlalu jauh Insya Allah terpantau," kata dia. Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Madiun, Agus Wiyono mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan pendistribusian elpiji 3 Kilogram yang disubsidi pemerintah. Hal itu untuk menghindari permainan harga dan mengantisipasi kelangkaan. Menurut Agus, dengan naiknya harga elpiji 12 Kilogran hingga 17 persen, membuat agen elpiji 3 Kilogram saat ini dalam posisi dilematis.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015