Oleh Desi Purnamawati Jakarta (AntaraNews) - Masyarakat perlu diedukasi agar tidak berlebihan mengonsumsi garam dan gula, kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Ekowati Rahajeng. "Saat ini penyakit degeneratif penyebab 60 persen kematian dan cenderung dialami usia muda," kata Ekowati pada diskusi edukasi garam dan gula yang digelar PT Unilever Indonesia Tbk di Jakarta, Kamis. Penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, dan diabetes melitus saat ini semakin meningkat dan tidak lagi hanya diderita usia lanjut tapi juga anak-anak karena pola konsumsi yang salah. Sejak usia dini anak sudah mengkonsumsi gula dan garam secara berlebihan sehingga memicu penyakit-penyakit tersebut akibat pola hidup dan pola konsumsi yang serba instan. Di Indonesia, makanan dan minuman berkadar gula dan garam tinggi masih banyak dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan data Susenas 2011 konsumsi gula mencapai 1.416 kg/kap/minggu dan konsumsi garam sebesar 311 kh/kap/minggu. Konsumsi garam berdasarkan standar yang dibutuhkan tubuh dan direkomendasikan Kemenkes adalah lima gram atau 2.000 miligram hingga 2.400 miligram atau setara dengan satu sendok teh per hari. Sedangkan konsumsi gula sesuai standar internasional adalah maksimal 50 gram per hari atau setara dengan 3-5 sendok makan. Selain pola konsumsi yang tinggi gula dan garam, faktor pemicu penyakit degeneratif adalah kurangnya aktifitas fisik dan merokok. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014