Bogota (Antara/AFP) - Gerilyawan FARC yang menangkap Jenderal Kolombia dan empat orang lainnya akan melepaskan mereka pekan depan, kata Presiden Juan Manuel Santos Sabtu, membuka jalan untuk kembali ke pembicaraan damai. "Saya memberikan instruksi untuk memfasilitasi pembebasan mereka pekan depan," kata Santos dalam pesan Twitter, mencatat bahwa gerilyawan telah bersedia berkoordinasi dimana tawanan akan diserah-terimakan. Penculikan 16 November atas Jenderal Ruben Alzate dilakukan di daerah terpencil, wilayah hutan tertutup Choco yang melemparkan perundingan damai antara Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dan pemerintah ke dalam kekacauan, dengan Santos menangguhkan perundingan dua tahun. Kedua pihak telah melakukan perundingan di Kuba untuk mengakhiri 50 tahun konflik yang telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa dan menyebabkan lebih dari lima juta meninggalkan rumah mereka. Alzate diculik bersama dengan seorang kopral dan penasihat. FARC juga menahan dua tentara yang diculik 9 November dekat perbatasan Venezuela di Provinsi Arauca. Palang Merah, yang pemerintah telah minta untuk membantu dalam penyerahan, Kamis mengatakan, pihaknya memiliki "lampu hijau" untuk memulai transfer, tetapi operasi tampaknya pada hari Jumat. Didirikan pada tahun 1964, FARC adalah kelompok gerilya terbesar yang aktif di Kolombia, dengan sekitar 8.000 pejuang. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014