Pamekasan (Antara Jatim) - Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Jawa Timur Iskandar meminta pemkab hendaknya menerapkan pola pembangunan terintegratif dan berwasasan lingkungan, sehingga kelestarian lingkungan akan tetap terjaga. "Jangan sampai pembangunan yang dilakukan pemkab merusak lingkungan, karena pembangunan yang sebenarnya itu sejatinya adalah dalam rangka melestarikan lingkungan," katanya di Pamekasan, Minggu. Iskandar mengemukakan kajian akan dampak lingkungan, serta pentingnya melakukan peremajaan penanaman pohon yang terkena proyek pembangunan penting di lakukan. Ia mencontohkan seperti pembangunan embung di Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Pamekasan yang kini bermasalah, karena adanya warga yang memprotes dan merasa tidak dilibatkan dalam proses pembangunan dan pembebasan lahan. "Warga ini wajar memprotes, karena tanah miliknya terdampak pembangunan embung, sehingga menjadi tanah yang tidak lagi produktif," katanya. Tapi, katanya, pihaknya telah meminta pemkab agar segera menyelesaikan permasalah tersebut, sehingga tidak berlarut-larut dan berkepanjangan. "Ini penting kami sikapi, agar tidak menjadi Waduk Nipah kedua di Madura ini," kata Iskandar. Dalam hal peremajaan tanaman pohon yang terkena dampak proyek pembangunan, Iskandar menyatakan pihaknya perlu mendesak agar dilakukan peremajaan, agar di sepanjang jalan raya di Pamekasan ini tetap rindang. Hasil survei lapangan serta berdasarkan serap informasi yang dilakukan komisi III DPRD Pamekasan selama ini, banyak pohon yang terpaksa ditebang karena terkena pembangunan proyek, namun tidak dilakukan peremajaan atau penanaman kembali. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014