Madiun (Antara Jatim) - Para penghuni Lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kembali melakukan demonstrasi menuntut penundaan penutupan yang akan dilakukan oleh pemkab setempat pada akhir November mendatang.
Jika sebelumnya demonstrasi dilakukan di Gedung DPRD Kabupaten Madiun, pada Jumat ini aksi dilakukan di Kantor Bakorwil Madiun, Kantor Pos Madiun, dan Pemkab Madiun.
"Kami kembali menggelar demo untuk menuntut hak kami. Kalau sampai lokalisasi Gude ditutup dan belum ada pelatihan sampai, maka kami mau bekerja apa," ujar salah satu penghuni lokalisasi setempat, Ndari.
Karena itu, para penghuni lokalisasi Gude meminta Pemkab Madiun untuk memberikan pelatihan terlebih dahulu, baru memulangkan mereka ke daerah asal.
Dalam aksinya, massa gabungan dari para wanita pekerja seks (WPS) yang merupakan penghuni lokalisasi setempat dan warga sekitar yang hidupnya bergantung dari kegiatan lokalisasi itu, membawa poster dan spanduk. Mereka berorasi di depan kantor bakorwil setempat.
Setelah melakukan dialog dengan pejabat bakorwil setempat, massa kemudian bergerak ke Kantor Pos Madiun. Mereka akan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka agar ikut memberikan solusi atas permasalahan mereka.
Selesai memgirimkan surat untuk Presiden, massa akhirnya bergeser ke Kantor Bupati Madiun. Massa juga berorasi di halaman kantor pemkab setempat hingga perwakilan di antaranya diperbolehkan masuk untuk berdialog.
Kepala Bidang Kemasyarakatan Bakorwil Madiun, Roesbijono, menyambut baik aspirasi WPS dan berjanji segera menindaklanjuti ke Gubernur Jawa Timur.
"Teman-teman di Gude itu pada prinsipnya tidak menolak dengan pemulangan. Tapi, mereka meminta diperhatikan, meminta diberikan ketrampilan, dan meminta penundaan rencana pemulangan. Aspirasi mereka akan kami tampung dan segera kami tindaklanjuti ke Gubernur," kata Roes.
Sementara, di Kantor Bupati Madiun, massa berdialog dengan Kepala Bakesbangpol dan Dalam Negeri Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono. Massa meminta untuk bertemu Bupati Madiun Muhtarom.
"Kami datang kesini untuk bertemu dengan Bupati. Supaya segera ada solusi sebelum pemulangan. Selama belum bertemu langsung dengan bupati, maka kami akan terus melakukan demo," kata Ketua Pokja HIV/AIDS Arjuna Kabupaten Madiun, di lingkungan Lokalisasi Gude, Tohirin.
Seperti diketahui, lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude akan ditutup pada November ini. Penutupan tersebut sebagai bagian dari instruksi Gubernur Jawa Timur yang akan menutup semua lokalisasi di wilayah Jawa Timur secara bertahap.
Data Dinsosnakertrans Kabupaten Madiun mencatat, terdapat sekitar 76 WPS yang menghuni lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude. Mereka tidak hanya berasal dari Kabupaten Madiun, tapi juga dari luar kota seperti Nganjuk, Surabaya, Malang, Solo, dan lainnya. Jumlah tersebut belum termasuk mucikari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014