Surabaya (Antara Jatim) - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr H Fasich Apt meminta mahasiswanya yang melakukan pengabdian masyarakat untuk memantau pemanfaatan dana desa yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp1,4 miliar per-desa. "Desa menerima Rp1,4 miliar. Kalau perangkat desa tidak siap, bisa untuk macam-macam itu, karena itu mohon ini menjadi perhatian agar program pengabdian masyarakat ini betul-betul terarah dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya di kampus setempat, Jumat. Saat melepas keberangkatan rombongan "Pengabdian Masyarakat melalui Program Bakti Sosial di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dalam Rangka Dies Natalis Universitas Airlangga ke-60" yang diikuti 213 mahasiswa, ia mengatakan pengabdian kepada masyarakat adalah berbagi ilmu. "Kalian berbagai ilmu dengan memberikan pelatihan untuk mengembangkan potensi warga, mulai dari kalangan keluarga, perangkat desa, peternakan, hingga perpustakaan sekolah. Apalagi, pengabdian masyarakat kali ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya," katanya. Ke-213 mahasiswa itu berasal dari seluruh fakultas yang ada termasuk Fakultas Vokasi, yang merupakan fakultas terbaru di Unair. Mereka melaksanakan program bakti sosial secara serentak di 13 desa di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang pada 8 November. Bentuk program bakti sosial terdiri dari pelayanan kesehatan manusia, pelayanan kesehatan hewan, pelatihan sistem informasi dan integrasi literasi media, pembuatan pupuk kompos, keterampilan dan kerajinan tangan, pelatihan tata pamong praja, dan penyuluhan hukum. "Target program bakti sosial itu adalah obat-obatan untuk 600 orang, obat-obatan untuk 500 ternak, dan suplemen bagi penderita gizi buruk," kata Dekan Fisip Unair Drs. Ignatius Basis Susilo MA yang juga ketua panitia Dies Natalis ke-60 Unair. Kecamatan Ngantang merupakan sasaran bakti sosial Unair saat Kelud meletus pada Februari 2014. Unair bersama PT Semen Indonesia, PD Pasar Surya, Badan Musyawarah Perbankan Daerah, memberikan bantuan berupa "trauma healing", pengobatan gratis bagi ternak yang mengalami stres, seribu sak semen, peralatan bangunan, dan tandon pada Maret-April 2014. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014