Madiun (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun, Jawa Timur, menangani 10 kasus penyakit demam berdarah (DB) yang terjadi di wilayahnya sejak awal hingga pertengahan Oktober 2014. Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun, Agung Sulistya Wardani, Selasa, mengatakan, jumlah tersebut tergolong minim karena selama beberapa bulan terakhir kasus demam berdarah di wilayah Kota Madiun menurun. Hal itu disebabkan karena cuaca yang kering saat musim kemarau. "Kemarau seperti saat ini kasus demam berdarah rendah, tapi kalau musim hujan biasanya November-April itu intensitasnya tinggi. Jadi itu saat-saat yang rawan menurut saya," ujar Agung Sulistya Wardani, kepada wartawan. Menurut dia, selain disebabkan karena musim kemarau, turunnya kasus demam berdarah juga disebabkan oleh pola hidup kesehatan masyarakat yang semakin tinggi. Meski secara umum mengalami penurunan, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal guna mencegah sebaran penyakit demam berdarah. Dinkes juga terus menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan abatisasi. Hal itu dilakukan melalui juru pemantau jentik (jumantik) di masing-masing tingkat RT yang telah ditunjuk. Berdasarkan data di Dinkes Kota Madiun, sebelum adanya kader RT yang dikembangkan menjadi jumantik, jumlah jumantik yang disediakan oleh dinkes mencapai 1.010 orang. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014