Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan memantau kesehatan hewan kurban di sejumlah lokasi yang dijual pedagang, guna mengamankan hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat.
"Pemantauan kesehatan hewan kurban di sejumlah lokasi yang dijual pedagang terutama di Kecamatan Kota, akan kita lakukan, 30 September dan 4 Oktober," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Subekti, di Bojonegoro, Kamis.
Ia juga mengatakan pemeriksaan hewan kurban yang ada di kecamatan diserahkan mantri di wilayahnya masing-masing. Tim yang diturunkan, selain melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban, juga akan memberikan vitamin kepada hewan kurban yang dijual para pedagang.
"Pemberian vitamin akan diberikan kepada hewan kurban yang memang layak diberi vitamin, misalnya, karena kelelahan ketika dibawa pedagang dengan kendaraan," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemeriksaan kesehatan hewan kurban baik di pasar hewan maupun di penjualan hewan kurban akan difokuskan kepada hewan yang menderita penyakit "ngorok" atau "Septichaemia Epizooticae" (SE) yang sering melanda sapi.
Menurut dia, daging hewan kurban yang menderita SE kalau dikonsumsi bisa membahayakan manusia, tetapi kalau daging hewan kurban yang menderita penyakit gatal-gatal atau mata tidak berbahaya bagi manusia.
Sesuai data dalam pemeriksaan hewan kurban tahun lalu, di Kecamatan Kota, terdapat 13 lokasi pedagang, yang menjual hewan kurban domba 398 ekor dan kambing 140 ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014