Malang (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kota Batu, Jawa Timur, mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai penyakir infeksi saluran pernafasan atas pada saat musim kemarau dan menjelang pergantian musim (pancaroba).
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu Sri Rahati, Rabu mengatakan perubahan iklim yang cenderung panas dan angin kencang pada siang hari serta dingin pada malam hari berpotensi menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafan atas (ISPA).
"Akibat pancaroba ini jumlah penderita ISPA pada September ini meningkat tajam dibanding bulan Agustus. Pada September ini jumlah penderita ISPA mencapai 365 orang, sedangkan Agustus lalu hanya 271 orang, padahal September masih menyisakan beberapa hari lagi," ujarnya.
Menurut dia, peningkatan jumlah penderita ISPA ini diketahui dari hasil pantauan Dinkes di lima puskesmas yang ada di daerah itu. Dan, sebagian besar penderita ISPA bersifat ringan, seperti batuk dan flu, sehingga tidak memerlukan pengubatan dengan antibiotik.
Ia mengatakan ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara serta pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang yang sehat. Selain itu, ISPA juga bisa disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat maupun debu di jalanan, sementara kondisi kesehatan dan daya tahan tubuh yang menurun.
Meski tidak perlu pengobatan yang intensif, katanya, kalau tidak dilakukan penanganan secepatnya juga bisa berakibat buruk, sebab ISPA terbagi menjadi dua, yakni jenis pneumonia dan nonpneumonia. Untuk jenis pneunomia, jika sudah mamasuki tahap yang cukup parah dan tidak ditangani langsung akan menyebabkan kematian yang ditandai dengan gejala demam tinggi serta sesak nafas.
"Kami berharap masyarakat waspada dan menjaga kebersihan serta mengkonsumsi makanan yang benar-benar bersih, sebab kalau tidak jumlah penderita ISPA akan terus bertambah, apalagi saat ini cuaca panas yang disertai angin kencang dan berdebu," tegasnya.
Dalam beberapa hari terakhir ini cuaca di wilayah Malang raya berbeda jauh antara siang dan malam. Pada siang hari suhu udara sangat panas dan disertai angin kencang serta berdebu. Sementara pada malam hari suhu udara sangat dingin.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014