Oleh Risbiani Fardaniah Surabaya (Antara) - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan, sekitar 40 persen penduduk di provinsi itu mengonsumsi beras premium, sehingga peluang pasar komoditas tersebut sangat besar. "Sebanyak 40 persen penduduk Jatim pengonsumsi beras premium. Sisanya (beras) medium," kata Saifullah Yusuf pada peresmian penggilingan padi dan pengolahan beras terpadu PT Lumbung Padi Indonesia milik pengusaha nasional Rachmat Gobel dan Fara Luwia, di Mojokerto, Jawa Timur, Minggu. Ia mengatakan, kehadiran penggilingan padi dan pengolahan beras terpadu yang mampu menghasilkan beras berkualitas tinggi sangat diperlukan di Jatim, karena kemungkinan permintaan beras premium semakin besar, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut. "Kami perkirakan jumlah penduduk Jatim yang bakal mengonsumsi beras premium bisa mencapai 50 sampai 70 persen," kata Saifullah Yusuf. Pada 2013 jumlah penduduk Jatim mencapai sekitar 38,5 juta jiwa dengan tingkat konsumsi beras sekitar 91,3 kg/kapita/tahun. Selama ini, lanjut dia, Jatim merupakan salah satu lumbung beras nasional dengan produksi gabah kering giling sekitar 12 juta ton atau setara delapan juta ton beras. Jatim memberi kontribusi sekitar 17 persen dari produksi beras nasional. "Produksi LPI bisa memenuhi kebutuhan beras premium yang meningkat di Jatim," katanya. Sementara itu Komisaris Utama LPI Rachmat Gobel mengatakan fasilitas penggilingan padi dan pengolahan beras terpadu tersebut memiliki tingkat kehilangan hasil (susut) panen yang rendah, atau kurang dari lima persen. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014