Oleh Hanni Sofia Jakarta (Antara) - Pengamat dari Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Koperasi (LePPeK) Suroto mengingatkan agar pola badan usaha milik desa atau Bumdes yang dicetuskan calon presiden terpilih Joko Widodo hendaknya tidak mengulang kegagalan koperasi unit desa. "Dalam hal ini, kita dapat belajar dari kegagalan koperasi unit desa (KUD) serta proyek mercusuar lainnya. Proyek yang minus prakarsa dan partisipasi itu pada akhirnya rontok semua," kata Suroto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu. Ia menegaskan hal ini tidak boleh diulang lagi pada pola Bumdes yang oleh pemerintah mendatang rencananya dikembangkan melalui basis koperasi. Menurut dia KUD telah gagal karena diterapkan dengan konsep dari atas ke bawah yakni dari pemerintah ke masyarakat bukan sebaliknya. "Kalau Bumdes ingin dikembangkan melalui basis koperasi, maka harusnya dana yang dialokasikan adalah cukup dikonsentrasikan sebagai program untuk membangun dan meningkatan kapasitas organisasinya," katanya. Sedangkan modal, kata Suroto, sebaiknya dipenuhi dari masyarakat secara swadaya. Namun jika pun ada maka sifatnya stimulasi saja dengan peraturan rentabilitas modal sendiri harus lebih besar dari modal dari luar. "Kalau tidak, maka Bumdes tentu akan bernasib sama dengan KUD di masa lalu," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014