Malang (Antara Jatim) - Sopir angkutan kota yang beroperasi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, mengancam melakukan demostrasi terkait akan diberlakukannya uji coba jalur satu arah di kawasan Jalan Semeru dan Jalan Kawi. Ketua jalur angkutan kota (angkot) Landungsari-Gadang, Achmad Chodar, Senin, mengatakan para sopir angkot tetap tidak setuju dengan penerapan jalur satu arah penuh di Jalan Semeru dan Jalan Kawi, kalaupun tetap diberlakukan, itu hanya berlaku untuk kendaraan pribadi dan roda dua, sedangkan angkot ada jalur khusus seperti di kawasan lingkar Universitas Brawijaya (UB) Malang. "Kami tidak setuju dengan jalur satu arah. Kalau tetap diberlakukan, kami minta jalur khusus angkot seperti di lingkar UB, dimana angkot tetap boleh dua jalur alias melawan arus," tegas Chodar. Ia mengaku beberapa hari terakhir ini paguyuban trayek angkot (mikrolet) membahas rencana aksi ke Balai Kota dan DPRD Kota Malang ketika dilakukan uji coba jalur satu arah. Namun, aksinya seperti apa belum diputuskan, mungkin saja mengadu ke anggota dewan soal kebijakan tersebut. Menurut dia, penerapan jalur satu arah akan menimbulkan gesekan sesama sopir, sebab dalam perubahan jalur yang ditawarkan Dishub Kota Malang, ada delapan trayek mikrolet yang akan bertemu dan menumpuk di Jalan Kawi dan Jalan Semeru. Chodar mencontohkan mikrolet jalur ADL, AL, dan LG yang dari arah Terminal Landungsari akan saling berebut penumpang di Jalan Kawi. Biasanya, AL dan ADL yang dari Landungsari lewat Jalan Semeru. Oleh karena itu, sopir angkot yang melewati jalur tersebut minta agar mikrolet diberi jalur khusus. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014