Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, akan membahas ulang soal rencana pendirian kampus Universitas Brawijaya di Kediri, dengan bertemu antara pimpinan dari Kampus serta dari Wali Kota Kediri. "Kami agendakan pekan ini terkait rencana pendirian Kampus UB. Kami harapkan, rencana pembangunan bisa dilanjutkan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Kediri Jawadi di Kediri, Senin. DPRD Kota Kediri telah memberikan persetujuan untuk pembangunan kampus tersebut dengan luas lahan sampai 23 hektare di Kelurahan Mritjan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Namun, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar membuat kebijakan, dengan mengurangi luas lahan itu hanya menjadi 15 hektare. Wali Kota juga melarang pihak kampus membangun pusat bisnis di kawasan kampus sesuai dengan perencanaan, dengan alasan agar dikelola masyarakat sendiri, misalnya untuk tempat kuliner ataupun indekos. Karena ada perubahan, DPRD meminta agar pembangunan kampus UB di Kediri kembali dibahas dalam rapat pansus. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Rencana pendirian Kampus UB di Kediri dimulai dengan adanya penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Kota Kediri dan Rektor Universitas Brawijaya pada 2011 era pemerintahan Wali Kota Samsul Ashar. Pemkot menghibahkan lahan seluas 23 hektare dan untuk pembangunan kampus diserahkan pada pihak Universitas Brawijaya. Namun, sampai saat ini pembangunan kampus tersebut belum terealisasi.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014