Kediri (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak ke stasiun pengisian bahan bakar elpiji menyusul keluhan dugaan isi tabung 3 kilogram yang berkurang. "Ada laporan isi elpiji ukuran 3 kilogram tidak sesuai standar," kata Kepala Disperindagtamben Kota Kediri Yetti Sisworini saat sidak di sebuah pengisian elpiji di Kota Kediri, Jumat. Ia mengatakan, timnya memeriksa proses pengisian tabung elpiji tersebut, dan dari hasil pemeriksaan memang ada sejumlah tabung yang kurang sesuai dengan standar. Namun, ia mengatakan hal itu lumrah, karena tabung yang memang banyak. "Ada satu tabung yang kurang standar," katanya. Ia mengatakan, baik konsumen ataupun distributor, serta dari pengisian elpiji sendiri harus sigap mengantisipasi adanya kebocoran, di antaranya dengan menyediakan bak air serta timbangan. Hal itu untuk mengukur serta menilai, apakah ada atau tidaknya masalah di tabung tersebut. Jika ditemukan pun, langsung bisa disisihkan. "Untuk antisipasi tabung bocor, agen setiap menerima distribusi dari distributor harus mengecek satu per satu, dan sudah ditentukan harus ada baik air, timbangan, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya. Sementara itu, Koordinator Organisasi Keadaan Darurat (OKD) PT Insan Global Lirboyo Kediri Saad Di Subhan mengatakan manajemen menerapkan disiplin yang ketat dalam pengisian elpiji dan melakukan uji kebocoran setiap kali hendak mendistribusikan barang. Hal itu selalu diterapkan, sebelum diangkut ke truk untuk didistribusikan ke agen. Pihaknya mengatakan, jika satu atau dua tabung mengalami kebocoran, hal itu bisa saja terjadi, mengingat banyaknya tabung dan sistem pendistribusian serta gesekan saat pengangkutan. Namun, ia menegaskan, di perusahaan yang dikelolanya, semua tabung sebelum diangkut, selalu terjamin baik. Ia juga mengatakan, saat ini ada kenaikan kuota. Jika sebelumnya 25 ton per 25 hari (satu bulan dalam pengisian elpiji di stasiun pengisian elpiji), saat ini naik menjadi 29,5 ton per bulan, dan khusus hanya untuk tabung elpiji ukuran 3 kilogram. Ia juga mengatakan, dalam distribusi tidak ada keterlambatan dan semua sesuai dengan jadwal. Walaupun ada kenaikan kuota, dipastikan bisa mengakomodasi keperluan dan sesuai dengan lokasi distribusi. "Kalau untuk lokasi distribusi sudah ditentukan oleh pertamina," pungkasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014