Surabaya (Antara Jatim) - Lingkungan Pondok Sosial Keputih Kota Surabaya menyatakan siap menampung pekerja seks komersial (PSK) eks lokalisasi Dolly dan Jarak yang telah ditutup pada 18 Juni 2014. Kepala Liponsos Keputih Surabaya Sri Supatmi, Minggu, mengatakan itu jika ada perintah Wali Kota Surabaya untuk menampung para PSK yang belum berkenan alih profesi dan masih tetap bertahan di Dolly. "Kami siap saja, jika itu perintah, meski kapasitas Liponsos saat ini sudah penuh," katanya. Menurut dia, pihaknya sempat menerima tampungan 26 PSK dari eks lokalisasi Sememi hasil razia Satpol PP Surabaya beberapa waktu lalu. Diketahui lokalisasi di Sememi sudah ditutup Pemkot Surabaya tapi masih tetap beroperasi sehingga Satpol PP melakukan razia. "Tapi sekarang 26 PSK Sememi itu asal Kediri. Sekarang sudah dikembalkan ke Kediri," katanya. Tentunya, kata dia, tidak menutup kemungkinan PSK eks lokalisasi Dolly bernasib sama dengan Sememi. Untuk itu, Liponsos sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Pemkot Surabaya siap menampung PSK. Ia mengatakan kapasitas penghuni Liponsos saat ini ada sekitar 1.329 orang yang terdiri dari orang gila, anak jalanan, pengemis dan PSK. "Sebetulnya kapasitas di Liponsis idealnya 500 orang, tapi kalau ada perintah untuk menampung ya tidak apa-apa," katanya. Untuk operasional di Liponsos, kata dia, Pemkot Surabaya menganggarkan sekitar Rp13 miliar untuk 2014. "Tahun ini ada kenaikan, jika tahun lalu dianggarkan sekitar Rp8 miliar," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014