Surabaya (Antara Jatim) - Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya mempermudah para pengusaha dalam menanamkan modalnya di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu melalui klinik investasi. Kepala BKPPM Kota Surabaya Eko Agus Supiadi Sapoetra, Kamis, menjelaskan bahwa tujuan pelaksanan kegiatan klinik investasi ini adalah membantu penanam modal (investor) dalam melakukan pendaftaran dan realisasi pelaksanaan. "Mereka bisa mendapatkan usaha melalui pemberian konsultasi, pembinaan, dan pelaksanaan klinik investasi termasuk memberikan informasi pelayanan di bidang penanaman modal," katanya pada acara Klinik Investasi di Graha Sawunggaling, Kamis, dengan mengundang perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN). Ia mengatakan pihaknya mengajak kepada seluruh peserta kllinik investasi agar dapat mememanfaatkan kegiatan ini dengan memperhatikan arahan yang akan disampaikan oleh para narasumber. "Nanti mereka akan banyak mengetahui informasi yang disampaikan beberapa narasumber. Single Windows juga disosialisasikan di sini," jelasnya. Agus mengatakan Surabaya menjadi salah satu tujuan investor di Indonesia timur. Sosialisasi ini dilakukan untuk membantu para pengusaha apabila ada aturan-aturan baru yang mereka belum mengerti. "Dalam mengurus izinnya mereka bukan tidak mungkin tidak ada permasalahan. Makanya kami memfasilitasi mereka untuk mendapatkan informasi yang benar," katanya. Kenaikan investasi di Surabaya, lanjut dia, terus meningkat seperti di triwulan pertama 2014, peningkatan investasi kurang lebih naik sebesar 5 persen. Hal ini disebabkan Pemkot Surabaya telah menyiapkan semua infrastuktur. "Peningkatan infrastuktur yang telah dilakukan seperti membuka akses jalur masuk barang. Seperti pembangunan MERR II dan jalan lingkar luar timur dan barat," katanya. Selain itu, lanjut dia, untuk pelayanan perizinan pihaknya juga telah mempermuah seperti halnya hampir semua perizinan bisa dilakukan secara online. "Kemudahan seperti itulah yang sangat dibutuhkan para pengusaha untuk mau menginvestasikan modal usahanya di Surabaya," katanya. Sementara itu, Kasub Bidang Pelayanan Investasi BKPPM Surabaya, Umi Kustiyowati mengatakan klinik investasi ini memiliki dampak lumayan besar. Walaupun, setiap kali kegiatan yang diundang hanya 40 pengusaha. "Tapi, saya rasa keberadaan kilinik investasi sangat efektif sekali. Dari kuisioner yang kita sebar pada setiap kegiatan, kebanyakan mereka masih banyak yang belum mengerti update informasi," katanya. Informasi yang diperoleh seperti halnya informasi adanya keringanan pajak, ada informasi mengenai bebas bea masuk barang, dan kemudahan ekspor. "Informasi seperti itu, ternyata sangat dibutuhkan mereka, makanya saya bilang kegiatan ini sangat efektif," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014