Blitar (Antara Jatim) - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Krisyanto menyebutkan rekening gotong royong Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi - JK) sengaja dibuat dan diumumkan langsung ke masyarakat, demi menghindari investor politik. "Buka rekening itu, rakyat juga menitipkan masa depannya melalui Jokowi. Rekening gotong royong itu, agar Pak Jokowi terbebaskan dari kepentingan pemodal," katanya ditemui di sela-sela di makam mantan Presiden pertama RI Soekarno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Senin. Ia mengatakan, kondisi itu berdasarkan pengalaman saat Jokowi mencalonkan diri menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, dimana Hashim Djojohadikusumo saat itu pernah mengeluarkan pernyataan. Ia mengaku mengeluarkan dana Rp52,3 miliar untuk memenangkan Jokowi pada Pilkada DKI 2012. Namun, hal itu justru ironi, sebab, Basuki T Purnama yang menjadi Wakil Gubernur DKI pendamping Jokowi justru menyebut dana dari Hashim itu bukan untuk kampanye Jokowi. Pihaknya menegaskan, memang menghindari adanya investor politik yang ke depan bisa saja mengklaim telah menjadikan Jokowi sebagai Presiden (jika Jokowi terpilih menjadi Presiden dalam Pemilu Presiden 2014). "Pak Jokowi menegaskan, hanya tunduk pada konstitusi atas kehendak rakyat dan tidak tunduk," tegasnya. Ia juga mengatakan, hasil uang yang terkumpul dalam rekening gotong royong tersebut bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan, sejak nomor rekening itu dibuat, sudah ada akuntan yang ditunjuk, sehingga dipastikan bisa diakses oleh masyarakat yang ingin mengetahui tentang rekening gotong royong itu. Selain itu, rekening itu memang sesuai dengan aturan yang juga mengatasnamakan Jokowi-JK. Hal itu berdasarkan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden Wakil Presiden, sumbangan perseorangan tidak melebihi Rp1 miliar, sementara sumbangan dari perusahaan tidak melebihi Rp5 miliar. Rekening atas nama Jokowi-JK sudah masuk cukup besar. Total sumbangan hingga Sabtu, 14 Juni 2014 pukul 10.00 WIB mencapai Rp47 miliar lebih. Dana itu berasal dari tiga rekening yang dibuka khusus untuk sumbangan pemenangan Jokowi-JK, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan nomor rekening 122301000172309, Bank Mandiri dengan nomor rekning 0700009090956, dan Bank Central Asia dengan nomor rekening 5015500015. Ketiganya atas nama Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dana Rp47 miliar itu berasal dari perorangan ataupun perusahaan. Jumlah penyumbang perseorangan mencapai 35.507 orang, sedangkan penyumbang dari perusahaan ada tujuh perusahaan. Namun, tidak dijelaskan, siapa saja orang atau perusahaan yang menyumbang. Yang jelas, penyumbang mencantumkan nama, alamat, telepon, dan identitas sesuai dengan peraturan KPU. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014