Surabaya (Antara Jatim) - Calon presiden konvensi rakyat Isran Noor menilai masih banyaknya masyarakat Indonesia yang miskin dan lemah disebabkan oleh salahnya pengelolaan sumber daya alam. "Saya katakan bahwa Negara Indonesia kaya raya, makmur dan sejehtera. Tapi, masih ada masyarakat yang miskin dan lemah. Hal ini karena kita belum benar mengelola sumber daya alam atau juga kita belum pandai bersyukur kepada Tuhan," kata Isran Noor dalam rilisnya, Rabu. Ia mengatakan saat ini Indonesia masih dihadapkan pada persoalan-persoalan kehidupan, sosial, budaya, dan masalah-masalah yang berkembang di masyarakat. "Sebenarnya, kita adalah sebuah negara yang besar. Negara yang tidak mungkin dimiliki negara lain. Ratusan hingga puluhan ribu etnis terjaga dengan baik. Bisa dibayangkan, bangsa yang tetap utuh meski mengalami perubahan besar. Pada abad 21 ini semoga terulang kembali," kata dia. Pengamat Politik Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sujito memgatakan selama tiga tahun mengawal Undang-Undang Desa, banyak menghadapi persoalan dan cobaan. Pergeseran politik otoriter menjadi demokratis seperti di Indonesia, tidak mudah dijalankan. Sebab, lanjut Arie, masih banyak pekerjaan rumah yakni kemiskinan dan masyarakat belum mendapat hak dasarnya. "Kita tahu persis, Indonesia kaya raya. Ini disebabkan kita salah memperlakukan sumber daya alam, sehingga membuat kita tidak sejahtera. Menjadi jati diri sebagai bangsa adalah bagaimana pemimpin membawa kearah masyarakat harapkan," kata Arie. Menurut Arie, mengembalikan jati diri nusantara dimulai dengan memikirkan jati diri bangsa Indonesia, bukan nasib pemimpin. "Pancasila menjadi pedoman dan arah tujuan, jangan sampai rakyat Indonesia miskin karena salah mengelola sumder daya alam. Kita kalah dengan Malaysia dan Korea, padahal kita memiliki hutan, sumber daya alam, dan negara besar. Ini karena salah dalam pengelolaan sumber daya alam," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014