Surabaya (Antara Jatim) - PT PAL Indonesia (Persero) menerima pesanan perusahaan minyak dan gas bumi skala internasional, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) melalui tender proyek lepas pantai "Engineering Procurement and Installation/EPCI" Madura BD.
Direktur Produksi PT PAL Indonesia (Persero), Edy Widarto, mengungkapkan, "Project Well Head Platform Madura BD" tersebut merupakan proyek kedelapan dari proyek "EPCI" platform offshore (anjungan lepas pantai) yang dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero) sebelumnya.
"Kemudian, akan terpasang dengan ketinggian sekitar 55 meter dan ditempatkan di Selat Madura," ujar Edy, di kegiatan "First Steel Cutting Project Well Head Platform Madura BD pesanan HCML (Husky-CNOOC Madura Limited)", di Divisi General Engineering PT PAL Indonesia (Persero), di Surabaya, Rabu.
Ia optimistis, pembangunan anjungan lepas pantai itu dapat menghasilkan gas bumi sebesar 110 mmscfd di mana akan dialirkan melalui pipa 16 inci di bawah laut sepanjang 52 kilometer (Km).
"Penyaluran energi itu, memang disiapkan untuk digunakan memenuhi kebutuhan gas di PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) PLN Grati Pasuruan," katanya.
Ia menjelaskan, hal tersebut sekaligus menutup rangkaian HUT ke-34 tahun perusahaan galangan kapal nasional itu. Sementara, pesanan HCML terhadap perusahaan itu diperoleh melalui tender khusus dan selalu mempertimbangkan peran aktif dalam mendukung peningkatan produksi energi nasional.
"Pekerjaan 'Platform Top Side' dan 'Jacket' ini akan dikerjakan selama sekitar 18 bulan dari keseluruhan pengerjaan proyek total 30 bulan sejak Juli 2013," katanya.
Dengan kerja sama yang dilakukan terhadap anggota konsorsium, tambah dia, di mana terdiri dari "Offshore Oil Engineering Co Ltd" (COOEC) dan PT Supasi Widya Engineering maka proyek itu memang telah melalui beberapa tahapan. Misalnya, tahapan "engineering" maupun pengadaan material dibawah pengawasan Klas yaitu Biro Klasifikasi Indonesia.
"Pembangunan proyek Lepas Pantai ini, tak terlepas dari bukti dan komitmen kami guna menghasilkan produk yang berkualitas terbaik," katanya.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya telah mengerjakan Platform Banuwati pesanan CNOOC, China. Sementara, sejak tahun 2000 PAL Indonesia telah berhasil memberikan karya terbaiknya melalui Divisi Rekayasa Umum. Diantaranya EPCI wellhead platform "WHP A" and "Sub sea pipe line" Ujung Pangkah "Project Development", "Fabrikasi Wellhead platform Zelda" milik CNOOC, milik KODECO Energy, dan Milik Ameralda Hess.
"Lalu, 'Well Head Platform Peluang Proyek Blanket Fabrication Services', SANTOS (Madura Offshore) Pty Ltd, dan 'Gas Plant Grati' dan 'WHP Oyong Wortel'. 'WellHead Platform' ini, nantinya dapat meningkatkan potensi sumber daya alam yakni gas untuk kontribusinya pada pertumbuhan perekonomian Indonesia," katanya.
Ia meyakini, seluruh proyek itu adalah bukti dari komitmen dan semangat insan PAL Indonesia dalam menyelesaikan karya produksi ini hingga selesai. Apalagi dikerjanakan dengan mengedepankan kepercayaan dan tanggung jawab yang diemban guna meningkatkan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam bidang migas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014