Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak lima orang perwakilan British Council menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota, Kamis, guna menawarkan kerja sama dengan Pemkot Surabaya. "Maksud kedatangan kami saat ini adalah untuk menjajagi kemungkinan program apa yang bisa dikembangkan di sini. Untuk itu kami perlu saran dari wali kota," kata Chief Operating Officer British Council London Adrian Greer saat bertemu dengan wali kota. Perwakilan British Council mendiskusikan banyak hal meliputi sistem pendidikan, pemanfaatan teknologi, olahraga hingga kemungkinan kerja sama pada sektor yang dinilai sinergi dengan program British Council. Adrian Greer mengatakan bahwa British Council merupakan perwakilan Pemerintah Inggris yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan. Pengoperasiannya langsung di bawah Kedutaan Besar Inggris. Sejumlah negara tercatat juga mempunyai lembaga serupa di Surabaya, seperti Prancis dan Amerika Serikat. Greer menyatakan reputasi Kota Surabaya kini mulai terdengar gaungnya di kancah global. Menurut dia, hal itu dikarenakan progres pembangunan Kota Pahlawan yang sangat signifikan. Menanggapi hal itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan sejak 2011 fokus pembangunan Surabaya terletak pada pembenahan sumber daya manusia (SDM). Makanya pendidikan di Surabaya gratis hingga jenjang SMA. Risma mengatakan berbagai upaya telah dilakukan pemkot di antaranya memberikan beasiswa pelajar untuk melanjutkan sekolah di luar negeri. Tidak hanya siswa, guru pun juga menjadi sasaran program pengembangan kapasitas. Pemkot Surabaya mengirim guru ke luar negeri tiap tahun dengan harapan kualitas guru Surabaya bisa lebih baik. Tahun ini, sebanyak 70 guru diutus belajar ke Busan, Korea Selatan. Selain itu, lanjut dia, juga ada beasiswa sesuai keahlian seperti beasiswa perawat dan sekolah pelayaran. Pada 2014 ini, pemkot memulai beasiswa pilot, pramugari, dan chef (juru masak). Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Surabaya. "Buat apa saya membangun kota ini kalau SDM-nya belum siap," ujarnya. Direktur British Council Indonesia Sally Goggin menanyakan bagaimana kemampuan berbahasa Inggris warga Surabaya?. Menjawab itu, Risma menerangkan bahwa kini kota yang dipimpinnya memang sedang mempersiapkan diri dalam hal penguasaan bahasa asing. Rumah bahasa yang baru saja diresmikan merupakan salah satu contoh upaya konkret pemkot memfasilitasi warga yang hendak belajar bahasa asing. Menurut Risma, masyarakat kini dituntut mampu menguasai bahasa asing apalagi menjelang diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015 mendatang. "Wah, kalau memperhatikan paparan wali kota tampaknya semua sudah terpenuhi di Surabaya. Kami jadi bingung mencari program yang pas. Tapi, kami yakin ke depan akan ada kerja sama manis yang terjalin antara Surabaya dan British Council," kata Greer menjelang akhir pertemuan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014