Sidoarjo, (Antara Jatim) - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) akan membidik suara yang mengambang pada pemilihan umum mendatang sebagai salah satu langkah untuk memenangkan pemilihan umum. Ketua Umum PKPI Sutiyoso, di Sidoarjo, Rabu, mengatakan, saat ini banyak suara mengambang karena ada kekecewaan dari warga masyarakat terhadap partai tertentu. "Suara yang mengambang itulah salah satunya yang menjadi bidikan kami pada saat pemilihan umum mendatang supaya kami bisa memperoleh suara yang cukup banyak," katanya usai melakukan konsolidasi dengan kader partai di salah satu rumah makan di Sidoarjo. Ia mengemukakan, saat ini pihaknya juga rajin turun ke bawah untuk melakukan konsolidasi partai serta menguatkan dukungan di tingkat masyarakat bawah. "Saya optimis bisa mencapai itu mengingat setiap kali saya keliling Indonesia, selalu disambut hangat dan banyak warga masyarakat yang mendukung kami," katanya. Ia mengatakan, salah satu isu Jawa Timur yang saat ini masih menjadi pembahasan yaitu penyelesaian Lumpur Lapindo yang ada di Kabupaten Sidoarjo. "Kalau saya mendapatkan kesempatan saya akan menyelesaikan masalah Lumpur Lapindo secara tuntas bagaimanapun caranya supaya masalah ini tidak berlarut-larut," katanya. Ia mengatakan, untuk formula penyelesaian masalah Lumpur Lapindo tersebut dirinya mengaku masih harus dilakukan pembahasan dan juga penanganan yang mendalam. "Yang jelas, masalah tersebut harus diselesaikan dengan tuntas tanpa supaya masalah ini bisa diselesaikan secara maksimal," katanya. Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Sidoarjo Burhanudin yang hadir dalam kegiatan tersebut mengaku pihaknya akan terus memonitor kegiatan kepartaian yang ada di Kabupaten Sidoarjo. "Kalau memang dalam kegiatan tersebut ada unsur politik uang dan juga jumlah peserta yang hadir lebih dari 250 orang kami akan menerbitkan surat rekomendasi untuk diberikan sanksi administratif kepada partai yang bersangkutan," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014