Bojonegoro (Antara Jatim) - Yayasan Harapan Sinar Bahagia (HSB) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menghentikan arisan yang diikuti sekitar 2.000 peserta dengan alasan belum adanya kejelasan pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hok Swie Bio. "Sementara saya menghentikan arisan sambil menunggu kejelasan pengurus Kelenteng Hok Swie Bio," kata Ketua Yayasan HSB Bojonegoro Tan Tjien Hwat, Sabtu. Sampai kapan arisan dihentikan? ia mengaku tidak tahu, sebab kepengurusan TITD Kelenteng Hok Swie Bio masih dalam proses gugatan di Pengadilan Negeri. "Kalau memang sudah ada kejelasan mengenai pengurus kelenteng kemungkinan arisan akan dilanjutkan," tandasnya. Lebih lanjut Ia menjelaskan arisan yang digelar Yayasan HSB sudah berjalan sekitar 15 tahun dengan jumlah 2.000 peserta baik dari umat TITD dan warga lainnya. "Tapi kalau memang ada yang ingin arisan tetap berjalan silahkan dilanjutkan, tetapi jangan atas nama TITD," ucapnya, menegaskan. Mengenai uang yang sudah berhasil dicairkan di Bank Permata sebesar Rp4 miliar sehari lalu, menurut dia, sebagian besar sudah dibagikan kepada peserta arisan. "Hanya sebagian kecil peserta arisan yang belum mengambil uangnya," ujarnya. Ia menegaskan proses pencairan uang uang arisan Rp4 miliar yang disimpan di Bank Permata tiga tahun lalu tersebut tanpa melibatkan pihak lain. "Pencairan uang tanpa ada pihak lain, sebab uang arisan disimpan di Bank Permata atas nama empat pengurus Yayasan HSB termasuk saya," jelasnya. Pencairan uang arisan sebesar Rp4 miliar di Bank Permata sehari lalu mendapatkan penjagaan kepolisian resor (polres) setempat karena bank setempat sempat menolak mencairkan uang arisan dengan alasan ada dualisme kepengurusan Kelenteng Hok Swie Bio.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014