Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Kristen Petra Surabaya meraih akreditasi dengan peringkat A dalam program Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
"Setelah peringkat Webometrics Unair naik menjadi peringkat 4, kini Unair mampu mempertahankan kinerja institusi, sehingga mendapat akreditasi A dari BAN-PT dengan skor 371 atau sangat baik," kata Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan Unair Dra Tjitjik Srie Tjahjandarie PhD di Surabaya, Jumat.
Dosen FST Unair itu menjelaskan skor Unair itu relatif tinggi jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lain, karena batas minimum skor akreditasi adalah 360 dan maksimum 381. "Setahu saya, tidak ada institusi pendidikan di Indonesia yang bisa mencapai skor akreditasi 381," katanya.
Menurut Rektor Unair Prof Fasich, kata Tjitjik, hasil akreditasi itu bukan sekadar pencitraan nama baik institusi, melainkan akreditasi institusi itu merupakan bentuk tanggung jawab universitas pada seluruh pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal.
"Output kita sebagai institusi pendidikan adalah lulusan, sehingga akreditasi harus disikapi sebagai bentuk pertanggungjawaban Unair pada lulusan, karena saat mahasiswa lulus dan akan bekerja, maka institusi tempat mereka melamar pekerjaan akan menanyakan akreditasi perguruan tinggi atau lulusan dari perguruan tinggi mana. Itu juga berguna dalam kerja sama penelitian," katanya.
Hal yang sama juga diraih Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yakni peringkat A. Sebelumnya, ITS telah meraih akreditasi A sejak 2008 dan kali ini merupakan re-akreditasi untuk jangka waktu lima tahun ke depan.
"ITS tercatat meraih akreditasi A di Tahun 2014 bersama tujuh perguruan tinggi lain di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan (SK) No. 015/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Prof Dr Ing Herman Sasongko.
Berangkat dari pencapaian itu, ITS juga telah merancang strategi untuk memperbaiki kualitas institusi melalui peningkatan jumlah dan kualitas mahasiswa pascasarjana.
"Pemberdayaan pascasarjana ini penting dalam memantapkan diri menuju research university. Di Tahun 2013, terjadi peningkatan dari tiga persen menjadi 15 persen, dan target selanjutnya adalah 20 persen. Melalui beasiswa dari pemerintah, seperti Fast Track, Fresh Graduate, dan LPDP akan mampu meningkatkan minat mahasiswa melanjutkan studi pascasarjana," katanya.
Seperti tidak mau kalah dari PTN, Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya juga mendapat Peringkat A dalam AIPT. "Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) dari BAN-PT tertanggal 16 Januari 2014 dikatakan bahwa Universitas Petra terakreditasi dengan peringkat A atau termasuk kategori sangat baik," kata Rektor UKP Prof Ir Rolly Intan.
Bahkan, katanya, UK Petra menjadi satu-satunya universitas swasta di Surabaya yang mendapat peringkat A. Secara umum ada dua macam akreditasi yang ditetapkan oleh BAN-PT yaitu Akreditasi Program Studi dan Akreditasi Institusi. Akreditasi Institusi baru dijalankan pemerintah sejak tahun 2007 dengan masa berlaku lima tahunan.
"Pada tahun 2007 itu, UK Petra mengajukan Akreditasi Institusi dan mendapat peringkat B pada tahun 2008. Tahun 2013, UK Petra kembali mengajukan re-akreditasi ke BAN-PT dan hasilnya mendapat peringkat A. Itu kemurahan Tuhan yang patut disyukuri," katanya, didampingi ketua tim penyusun borang dan evaluasi diri Akreditasi Institusi 2013, Ir Hanny Hosiana Tumbelaka MSc PhD.
Tahun 2013, BAN-PT melakukan akreditasi institusi pada 120 dari 3.218 PTS, 93 PTN, dan 614 perguruan tinggi agama swasta dan kedinasan. Hasilnya, 18 Perguruan Tinggi mendapat peringkat A dengan rincian 13 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan lima Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
"BAN-PT telah menetapkan Universitas Narotama terakreditasi dengan peringkat B (baik) sesuai Surat Keputusan BAN-PT Nomor: 037/SK/BAN-PT/AkreoVPT/I/2014 tanggal 16 Januari 2014," kata Rektor Universitas Narotama Hj Rr Iswachyu Dhaniarti DS ST. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014