Surabaya (Antara Jatim) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur mengirimkan empat mobil Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) ke beberapa lokasi pengungsian korban letusan Gunung Kelud.
"Pengiriman empat mobil minibus serbaguna itu untuk memperkuat tim PDI Perjuangan yang sudah ada di beberapa lokasi sekitar kawasan bencana," kata Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur S.W. Nugroho di Surabaya, Selasa.
Ia menjelaskan mobil Baguna itu meluncur ke wilayah Blitar, Batu dan sekitarnya, serta Kediri.
"Unit-unit Baguna dan personelnya ini untuk mendukung tugas kemanusiaan kader-kader PDI Perjuangan di sana," katanya.
Di lokasi bencana, mobil Baguna membantu kelancaran pemberian bantuan kepada pengungsi, seperti mendistribusikan bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.
"Masing-masing unit di bawah koordinasi petugas partai, seperti Bambang Suhartono (anggota DPRD Provinsi Jatim) untuk wilayah Blitar, Sutiyo (anggota DPRD Provinsi Jatim) untuk wilayah Batu dan Malang, serta wilayah Kediri di bawah koordinasi Sri Wuryani (tim kesehatan Baguna Jatim)," katanya.
Sebanyak satu unit lainnya di bawah koordinasi Eva Kusuma Sundari (anggota DPR RI).
"Tidak hanya dari DPD Jatim, masing-masing DPC PDI Perjuangan juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan," katanya.
Ia mengatakan bahwa gotong-royong yang menjadi tradisi kader PDI Perjuangan itu semata-mata dilakukan untuk meringankan beban pengungsi letusan Kelud yang menjadi keprihatinan semua kalangan.
"Satu unit kesehatan Baguna Jatim juga sudah siap meluncur ke kawasan pengungsian di Kediri. Kami akan menggelar pengobatan gratis dan pemberian sembako," katanya didampingi Sri Wuryani.
Legislator DPR RI Eva Kusuma Sundari ketika dihubungi per telepon seluler mengaku bersama timnya memfokuskan pemberian bantuan untuk pengungsi di wilayah Blitar.
"Bantuan yang kami serahkan ditujukan untuk kebutuhan pengungsi manula, bayi, dan perempuan, seperti pampers (dewasa dan bayi), pembalut, CD, bra, dan alat mandi. Juga susu bayi, air mineral, obat-obatan ringan dan 10.000 masker," katanya.
Menurut dia, kegiatan itu merupakan misi kedua.
"Misi pertama sudah bergerak hari Jumat (14/2) pagi pasca-erupsi, berupa pengiriman 3.000 masker lewat Paroki Pare," kata wakil rakyat dari Dapil VI Jatim (Kediri, Blitar, Tulungagung) itu.
Erupsi Gunung Kelud terjadi pada Kamis (13/2) malam hingga Jumat (14/2) dini hari, namun relatif tidak ada korban jiwa, karena puluhan ribu warga sudah diungsikan, kecuali empat warga yang sudah tua dan mengalami sesak napas akibat abu vulkanik dan tertimpa reruntuhan tembok rumah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014