Surabaya (Antara Jatim) - Seekor harimau putih berumur 17 tahun yang merupakan koleksi satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) bernama Cantrika ditemukan mati di kandangnya. "Harimau putih itu mati pada Kamis malam (22/2) karena faktor usia yang sudah tua," kata Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Liang Kaspe di Surabaya, Jumat. Menurut dia, normalnya harimau ini hidup hingga usia 15 tahun, tapi Cantrika bisa bertahap hingga di usia 17 tahun. Pada usia ini, diakui memang membuat gigi harimau menjadi aus hingga akhirnya tanggal. "Akibatnya hewan carnivora ini kesulitan untuk mengunyah makanan," katanya. Kendati memiliki nafsu makan dan sudah diberi makanan lembut, makanan kaleng, ataupun susu, menurut dia, harimau ini tetap kesulitan untuk mengunyah. "Setelah mengetahui harimau ini mati, kami langsung melakukan otopsi. Dari hasil otopsi tim KBS, ditemukan lidahnya robek dan ini karena mengunyah makanan," ujarnya. Liang menambahkan, sebelum mati, harimau ini dalam kondisi sakit. Bahkan, sebenarnya harimau ini menjalani perawatan selama dua minggu. Pihak KBS juga sudah memberikan infus. Hanya saja, lanjut dia, kondisinya semakin menurun hingga akhirnya mati. Dalam otopsi, kata Liang, pihaknya sengaja tidak melibatkan aparat kepolisian. Hal ini karena memang kematian harimau ini wajar yakni faktor usia. Tapi, selama otopsi, disaksikan oleh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya. "Sekarang koleksi harimau putih di KBS tinggal lima ekor. Tiga berjenis kelamin jantan dan dua betina," katanya. Seperti diketahui sebelumnya, PDTS KBS beberapa waktu lalu sempat merilis, sebanyak 84 ekor satwa di kebun binatang di Jalan Setail itu perlu penanganan khusus. Dari jumlah itu, sebanyak 44 ekor mengalami sakit parah dan cacat, sehingga mereka harus dilokalisir untuk mendapat pengawasan serius. Sisanya, 40 ekor satwa usianya sudah tua. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014