Surabaya (Antara Jatim) - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berharap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turun tangan menangani dan menyelesaikan isu polemik terkait Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Wakil Wali Kota Wisnu Sakti Buana. "Sebelum semuanya berlarut, Bu Mega harus turun tangan menenangkan kondisi di sini. Kasihan Bu Risma kalau seperti ini," ujar Mat Mohtar, salah satu kader PDIP di Surabaya, Jumat. Pihaknya menilai, naiknya Wisnu Sakti Buana menjadi orang nomor dua di Pemkot Surabaya sebuah kesalahan yang dinilainya tidak diperlukan. Selama ini, kata dia, tanpa ada pendamping di pemerintahan, Risma berhasil mengerjakan tugasnya sebagai pemimpin. Dewan Pimpinan Pusat, lanjut Mat Mochtar, harus segera mengambil sikap, yakni secepatnya menurunkan Wisnu dari jabatannya saat ini. "Keputusan pengajuan Wisnu sebagai Wawali harus dicabut. Tanpa wakil, saya kira ini tidak ada masalah. Buktinya, selama ini Risma tidak pernah bermasalah," kata pria yang dikenal orang dekat Megawati Soekarnoputri itu. Sebagai loyalis PDIP, pihaknya juga mendesak Wisnu mengundurkan diri. Pasalnya, selain dugaan pemalsuan tanda tangan, mantan wakil ketua DPRD Surabaya itu dinilai memiliki niat buruk untuk melengserkan Risma. Semisal, kata dia, pada 2010, Wisnu secara terang-terangan berusaha membuat Risma lengser, meski tidak berhasil. Bahkan, pada akhirnya, Wisnu mencabut tuntutannya tersebut setelah ditegur keras oleh Megawati. "Risma itu sudah membuat citra PDIP sangat baik. Bahkan, ikon partai itu, Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi dan Bu Risma. Berbeda dengan Wisnu yang justru membuat suara PDIP di Surabaya semakin berkurang," katanya. Ketua Gerakan Rakyat Surabaya (GRS) ini juga menegaskan, ketika ke Surabaya, Megawati selalu minta bertemu Risma sebelum menghadiri agenda lainnya. "Pokoknya, jika Wisnu tetap tidak bersedia mengundurkan diri maka kami akan ke Megawati dan minta segera mengambil sikap. Keputusan pengajuan Wisnu sebagai Wawali harus dicabut," kata pria yang juga pengusaha tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014