Pamekasan (Antara Jatim) - Bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) untuk warga Pamekasan menjadi ajang kampanye calon legislatif partai politik tertentu dengan cara menjadi pendamping dalam program itu. Warga penerima bantuan di Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota, Pamekasan Amiruddin menyayangkan adanya kampanye terselubung di balik program pemerintah itu, karena menurutnya, bantuan itu murni merupakan bantuan pemerintah, dan tidak ada kaitannya dengan partai atau calon legislatif manapun. "Dalam sosialisasi tentang pelaksanaan program itu, kami para penerima bantuan perbaikan rumah diminta untuk memilih dia, karena alasannya bantuan itu atas perjuangan si caleg itu," kata Amiruddin menuturkan. Amir bersama 40 penerima bantuan stimulan perumahan swadaya di kelurahan ini menyayangkan adanya kampanye terselubung salah satu calon legislatif itu. Sebab menurutnya, bantuan itu bukan merupakan program politik, akan tetapi murni untuk kepentingan warga miskin. Bahkan, warga penerima bantuan mengecam adanya praktik kampanye terselubung dibalik program bantuan rumah Kemenpera di Kabupaten Pamekasan itu, apalagi bantuan yang disalurkan tidak sesuai dengan ketentuan, yakni hanya disalurkan Rp3,5 juta dari seharusnya Rp7,5 juta. Secara terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Pamekasan Muharram mengaku, dirinya tidak mengetahui jika program bantuan rumah dari Kementerian Perumahan Rakyat itu menjadi ajang kampanye calon legislatif. Namun itu berjanji akan melakukan evaluasi terhadap program itu, termasuk adanya calon legislatif yang memanfaatkan program tersebut sebagai ajang kampanye. Muharram juga berjanji akan menyerahkan bantuan sesuai dengan ketentuan, yakni Rp7,5 juta ditambah Rp1 juta untuk biaya pembangunan. "Yang jelas, program ini akan sesuai dengan ketentuan. Lagi pula kan programnya belum selesai, dan saat ini masih dalam tahap pelaksanaan," kata Muharram kepada Antara per telepon. Ia menjelaskan, di Kabupaten Pamekasan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) sebanyak 313 unit rumah, tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu. Bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Kemenpera ini merupakan program pembangunan jangka menengah tahun 2009-2014 dengan tujuan untuk menekan menekan kekurangan (backlog) rumah di Indonesia. Sejak 2009 hingga 2012, pemerintah telah merealisasikan bantuan rumah swadaya terealisasi 300.000 unit. Tahun 2013, bantuan rumah swadaya ditargetkan 250.000 unit, dan tahun 2014 450.000 unit. Stimulan dana yang diberikan pemerintah kepada para penerima Rp7,5 juta untuk kategori rusak ringan, rusak berat Rp15 juta. Adapun alokasi anggaran yang telah disediakan pemerintah untuk program rumah swadaya ini sebesar Rp2,1 triliun untuk 225.000 unit dan jumlah itu akan terus bertambah seiring dengan jumlah usulan kebutuhan di masing-masing daerah. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014