Wisata belanja selalu menjadi agenda favorit bagi ibu-ibu, mulai dari kalangan pejabat tinggi hingga anggota kelompok PKK, yang kerap mengadakan pertemuan.
Di Jawa Timur tersedia sederet nama lokasi wisata belanja yang menawarkan berbagai produk dalam negeri.
Berkunjung ke tempat-tempat rumah produksi itu, para ibu harus mengalokasikan "dana khusus" untuk belanja kebutuhan sekunder itu.
"Kaboki" adalah salah satu nama lokasi belanja yang lagi ngetren, tidak hanya bagi warga Jawa Timur, tapi juga warga dari beberapa kota besar di Indonesia.
Rumah rajut Kaboki, biasa disebut, menawarkan berbagai model tas wanita rajutan, mulai dari tas tangan, dompet hingga karpet dan lainnya, dengan bahan dasar warna-warni benang nylon yang dipadu dengan bahan kanvas serta kulit.
Rumah produski yang terletak di Jl. Raya Sukorejo-Bangil KM 1.5 Lecari Sukorejo, Pasuruan, itu juga menyediakan fasilitas bagi mereka yang ingin belar merajut sendiri secara gratis.
Persaingan tas kulit semakin menguat yang membuat Kaboki yang bernaung pada PT Velesia ini mulai melirik alternatif bahan baku lain. Pada tahun 1994 mulai mengenalkan tas "ulatan", yang berarti anyaman atau rajutan.
"Harga yang cukup terjangkau dengan produk berkualitas tinggi, yakni antara Rp80 ribu hingga Rp350 ribu, itu menjadikan Kaboki cukup diminati masyarakat baik dalam maupun luar negeri," kata Ny. Muhammad Taufik, salah seorang karyawati yang kerap menjadi pemandu wisata belanja para tamu yang berkunjung ke Surabaya.
Sementara itu, lokasi wisata belanja yang juga jadi incaran ibu-ibu, baik tua maupun muda adalah pabrik handuk PT Pabrik Tekstil Kasrie yang terletak di Jl Jend Ahmad Yani, Pandaan.
"Mbak, tolong dihitung berapa jumlah semuanya, jampel tiga pasang, handuk besar dua dan kecil tiga," kata Ny. Sudjari yang ikut berdesak-desakan antre di kasir untuk membayar barang yang telah dipilihnya.
Ny. Sujari dan beberapa ibu lainnya adalah rombongan anggota PKK dari wilayah Ketintang Surabaya. Tidak sedikit uang yang dikeluarkan oleh masing-masing ibu untuk membeli produk pabrik handuk yang berdiri sejak 1937 itu.
Perusahaan yang mengusung slogan "Make The World a Softer Place" itu sejak 1986 mulai mengekspor produknya ke berbagai negara di Eropa, seperti Belgia, serta ke beberapa negara lainnya itu juga memasarkan produksinya secara retail ke berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia.
Di pabrik tekstil tersebut, para ibu dapat membeli berbagai varian dari handuk dan selimut mulai dari harga Rp10 ribu higga Rp150 ribu, sesuai dengan ukuran dan bahan dasar produk yang dipilih. Membawa buah tangan buat keluarga adalah kepuasan tersendiri bagi penikmat wista belanja.
Pada umumnya sepulang dari acara wisata belanja, para ibu pasti menikmati berbagai kuliner di tempat-tempat yang sudah "direkomendasikan" oleh para ibu yang pernah berkunjung sebelumnya, bahkan pasar tradisional pun, juga tak luput dari kunjungan para ibu yang dompetnya masih "tebal".
Masih tersedia banyak lokasi wisata belanja lainnya di Jawa Timur yang perlu dijadwalkan untuk kunjungan berikutnya. Bagaimana ibu-ibu, setuju ?!. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014