Pamekasan (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menerjunkan tim guna melakukan surveilans epidemiologi di dua desa di wilayah itu yang warganya dilaporkan menderita nyeri tulang dan diduga terserang penyakit cikungunya. "Kami sudah perintahkan petugas medis dari puskesmas terdekat untuk terjun ke desa-desa yang warganya dilaporkan terserang penyakit chikungunya itu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan Ismail Bey kepada Antara per telepon, Kamis sore. Surveilans epidemiologi adalah kegiatan yang dilakukan petugas medis untuk melakukan analisa berupa pengumpulan data, dan interpretasi data kesehatan, dan evaluasi aktivitas kesehatan, dan kemudian dilakukan diseminasi sehingga langkah efektif pencegahan penyakit bisa dilakukan. Dengan cara itu, maka jenis penyakit yang banyak menyerah warga akan diketahui secara akurat dan kemudian bisa diobati secepatnya. Disamping itu, kegiatan itu dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang penyebaran penyakit atau ciri-ciri penyakit yang menimpa warga itu, yakni warga Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur dan warga Desa Lancar, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Warga di dua ini terserang penyakit nyeri persendirian, suhu tubuhnya panas, serta dibagian tubuhnya terdapat bintik-bintik. Menurut Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey, jika dilihat dari gejalanya, jenis penyakit yang diderita warga di Desa Lancar dan Desa Sokalelah itu merupakan jenis penyakit chikungunya, yakni penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk. "Makanya kami menertunjunkan tim medis kesana melakukan surveilans epidemiologi agar bisa dipastikan jenis penyakit yang diderita, berikut tentunya dengan pengobatannya," kata Ismail menjelaskan. Penyakit chikungunya menurut Ismail memang sering dihubungkan dengan kelembapan udara dan curah hujan. Sehingga pada saat musim penghujan masyarakat harus waspada terhadap resiko terjangkit berbagai macam penyakit, termasuk penyakit chikungunya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014