Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim SAR Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menemukan Mustain (3,2) sudah meninggal dunia belasan kilometer dari lokasi kejadian atau di perairan Bengawan Solo di sekitar jembatan Cepu,Jawa Tengah-Padangan, Kamis sekitar pukul 14.00 WIB. "Tim SAR menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di seputaran jembatan masuk Desa Ndengok, Kecamatan Padangan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono. Saat ini, katanya, tim SAR gabungan melakukan proses evakuasi korban Mustain sekaligus melakukan identifikasi. "Kalau memang proses identifikasi selesai maka korban akan langsung diserahkan kepada keluarga korban," katanya, menegaskan. Lebih lanjut ia menjelaskan korban ditemukan belasan kilo meter dari lokasinya tenggelam di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Selasa (10/12). "Yang jelas pemkab akan memberikan santunan kepada keluarga korban. Bagi korban meninggal dunia yang disebabkan bencana besarnya santunan Rp5 juta," jelasnya. Yang jelas, ia mengimbau masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di daerahnya meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo. Apalagi, lanjutnya, sungai terpanjang di Jawa di daerahnya masih ada kecenderungan airnya meningkat yang disebabkan memperoleh pasokan banjir kiriman dari daerah Ponorogo dan sekitarnya. "Meski air naik, tapi masih dibawah banjir, sebab ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro hanya sekitar 12 meter," tandasnya. Sesuai laporan BPBD setempat, Mustain tenggelam di Bengawan Solo di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, ketika bermain-main dengan dua temannya di atas perahu yang diparkir di tepi Bengawan Solo dengan ditunggui kakeknya. Ketika bermain-main di atas perahu itu, diperkirakan Mustain masuk ke Bengawan Solo, tapi kakeknya yang berada di daratan tidak tahu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013