Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim SAR Gabungan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim),diturunkan untuk mencari korban tenggelam di Bengawan Solo di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Mustain (3,2), Selasa (10/12). "Beberapa personel tim SAR gabungan dengan perahu karet mencari korban dengan menyisir sepanjang Bengawan Solo di sekitar lokasi kejadian dan sekitarnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Amir Syahid, didampingi Sekretarisnya MZ. Budi Moelyono, Rabu. Ia menjelaskan pihaknya juga meminta bantuan perangkat desa dan masyarakat di sepanjang Bengawan Solo agar ikut mencari korban tenggelam. "Kami meminta masyarakat juga perangkat desa segera melapor ke BPBD kalau menemukan korban," katanya, menegaskan. Menurut dia, Mustain tenggelam ketika bermain-main di atas perahu yang ditambatkan di tepi Bengawan Solo bersama dengan dua anak lainnya dengan ditunggui kakeknya. "Ketika bermain-main di atas perahu itu Mustain masuk Bengawan Solo, tapi kakeknya yang menunggu di daratan tidak tahu," jelasnya. Sebelum itu, jelasnya, seorang warga Desa Pilanggede, Kecamatan Balen, Andika (13), Selasa (10/12) ditemukan tewas tenggelam di anak sungai di desa setempat. "Dia juga tenggelam ketika bermain-main di tepi sungai yang airnya deras sehari sebelumnya," jelasnya. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat di sepanjang Bengawan Solo di daerahnya meningkatkan kewaspadaan, sebab ada kecenderungan air sungai terpanjang di Jawa ketinggiannya mulai meningkat. "Saat ini air Bengawan Solo siaga I dengan ketinggian sekitar 13 meter di Bojonegoro, sebab memperoleh banjir kiriman dari daerah Madiun dan sekitarnya," ujarnya. Ia menambahkan pihaknya membentuk Pusat Pengendalian Operasi yang melibatkan berbagai instansi, seperti TNI/Polri, juga elemen masyarakat untuk bersiaga mengantisipasi ancaman banjir Bengawan Solo juga anak sungainya. "Pusat Pengendalian Operasi mulai hari ini difungsikan dengan kantor di BPBD," tandasnya. Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom menambahkan pihaknya juga melakukan berbagai persiapan mengantisipasi ancaman banjir Bengawan Solo dan anak sungainya di daerah hilir Jatim. "Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya curah hujan yang berpotensi banjir akan terjadi akhir Januari dan Pebruari," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013