Surabaya (Antara Jatim) - Puluhan elemen pemuda Jawa Timur dari lintas organisasi, Rabu, mendeklarasikan dukungan kepada Dino Patti Djalal sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Dalam deklarasi di Taman Pelangi Surabaya itu, puluhan pemuda yang tergabung dalam "Relawan Dino Patti Djalal (DPD) Jawa Timur for Presiden" memakai topeng bergambar Dino Patti Djalal. "Kita berkumpul di sini dengan beberapa perwakilan dari berbagai daerah di Jatim untuk menegaskan dukungan kepada Dino Patti Djalal sebagai Capres 2014," kata koordinator 'Relawan DPD Jatim for Presiden' Syaiful AN. Syaiful menegaskan bahwa dukungan beberapa elemen pemuda itu berdasarkan pertimbangan yang cukup matang bahwa Dino adalah sosok tokoh yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. "Nasionalisme Pak Dino tak usah diragukan. Selain itu, beliau juga sosok yang gentle, karena dia mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat sejak ia resmi menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat," katanya. Pada usia muda, Dino juga sudah menjadi Duta Besar. "Itu bukti bahwa Dino punya jaringan internasional yang luas. Kita mantap dukung Pak Dino, karena beliau pemimpin muda progresif dan bersih," katanya. Beliau juga merupakan satu-satunya peserta konvensi Capres Partai Demokrat yang pertama yang melaporkan rekening kampanyenya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hampir senada disampaikan Herman Sulthoni. "Kami yakin Pak Dino sosok calon pemimpin yang sesuai harapan rakyat Indonesia," kata Relawan DPD Jatim for Presiden asal Madura itu. Dino Patti Djalal merupakan salah seorang di antara 11 tokoh yang menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat. Tokoh selain Dino adalah Marzuki Alie, Dahlan Iskan, Hayono Isman, Gita Wirjawan, Irman Gusman, Anies Baswedan, Ali Masykur, Endriartono Sutarto, Pramono Edhi dan Sinyo Hari. Sementara itu, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Dahlan Iskan ketika berbicara dalam tasyakuran di UIN Sunan Ampel Surabaya (20/11) menyatakan pencalonan dirinya hanya mengikuti takdir yang berproses. "Saya tidak melamar dan meminta, tapi saya sudah dua kali diminta Pak SBY. Saya sempat menunjuk Pak Chairul Tanjung, tapi Pak Chairul Tanjung justru mendorong saya. Jadi, apa kata takdir sajalah. Soal citra Demokrat, saya tahu apa yang harus saya perbuat," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013