Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 243 eks pekerja seks komersial (PSK) Kota Surabaya di lokalisasi Klakah Rejo, Kota Surabaya mendapatkan bantuan modal dari pemerintah sebesar Rp1,4 miliar untuk digunakan memulai usaha baru. "Membuka lapangan pekerjaan baru dengan memaksimalkan pelatihan keterampilan merupakan program pemkot dalam upaya mengentaskan warga lokalisasi dari profesi lamanya. Oleh karenanya, di setiap bekas kawasan prostitusi selalu dibangun pasar atau sentra perdagangan," kata Asisten IV Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Eko Haryanto saat menghadiri penyerahan bantuan di Gedung Pandansari, Jl Kandangan, Rabu. Menurut dia, sebelum diberi bantuan modal, para PSK juga mendapat pelatihan keterampilan kerja dari pemerintah mulai dari Kementerian Sosial (kemensos) RI, Pemprov Jawa Timur, hingga Pemkot Surabaya. Ketiga instansi pemerintahan kompak memberi kontribusi penanganan pasca penutupan lokalisasi. Kemensos dengan bantuan modal untuk 243 PSK senilai Rp1 miliar lebih dan pelaksanaan bimbingan sosial selama 7 hari. Lain halnya dengan Pemprov Jatim yang memberikan bantuan sosial kepada keluarga rentan/mucikari masing-masing Rp5 juta untuk 71 orang. Sedangkan Pemkot Surabaya lebih fokus pada pelatihan keterampilan kerja. Selain itu, lanjut dia, pemkot juga berencana membangun sejumlah fasilitas umum meliputi sarana olahraga, tempat ibadah, sentra ekonomi, dan pengadaan unit mobil kesehatan. Eko mengatakan komitmen pemkot memberikan pendampingan pascapenutupan lokalisasi membuahkan hasil. Dia mengambil contoh seperti yang terjadi di eks lokalisasi Dupak Bangunsari yang dulunya terkenal sebagai pusat prostitusi itu kini mulai bermunculan UKM-UKM baru. Produk UMK pun beragam, mulai dari makanan kemasan, pernak-pernik, keset, hingga aneka kue. Bahkan, cakupan bisnisnya sudah mampu menembus pasar internasional atau sudah diekspor ke negara lain. Kesuksesan tersebut seakan membuktikan bahwa janji pemkot membuka peluang usaha baru di bekas lokalisasi bukan sekadar pepesan kosong. Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kemensos, Soni W. Manalu mengatakan, bantuan dana yang diberikan kemensos merupakan tindak lanjut dari penutupan lokalisasi Klakah Rejo pada 25 Agustus 2013. Dukungan tersebut diharapkan mampu memberikan stimulus bagi para wanita harapan untuk terjun ke profesi barunya. "Kemensos tidak sembarangan mengalokasikan dana bantuannya. Adapun alasannya selain faktor perhatian kepala daerahnya, juga karena besarnya dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat," katanya. Staf Khusus Bidang Pemberdayaan Sosial, Penanggulangan Kemiskinan dan Kemitraan Masyarakat, Kemensos RI, Agus Hoshartono menambahkan, bantuan usaha semacam ini diyakini mampu membuat kehidupan ekonomi masyarakat semakin produktif. "Kami berharap kesempatan ini tidak disia-siakan para wanita harapan. Semoga mereka mampu memanfaatkan momen ini sebagai transisi untuk hidup barunya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013