Surabaya (Antara Jatim) - Kawasan perumahan Graha Natura yang dikembangkan perusahaan properti PT Intiland Grande di Surabaya Barat membangun sistem pengolahan limbah terpadu untuk menjadi kawasan hunian yang sehat dan modern sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Direktur Proyek Perumahan Graha Natura David Hosea kepada wartawan di Surabaya, Rabu, menjelaskan, melalui sistem pengolahan limbah tersebut, pihaknya ingin menjadikan kawasan itu sebagai salah satu barometer konsep perumahan sehat yang terintegrasi. "Model pendekatan yang ditempuh tidak hanya berkaitan dengan program konservasi lingkungan, tetapi juga melalui upaya preventif dengan tidak mencemari lingkungan," katanya. Sistem pengolahan limbah terpadu bertujuan menjadikan kawasan Graha Natura bebas limbah rumah tangga, baik bentuk cair maupun padat yang dapat mencemari lingkungan, termasuk menjamin setiap rumah bebas dari "septic tank". Untuk pembangunan sistem tersebut, PT Intiland Grande (anak perusahaan PT Intiland Development pengembang Graha Natura) menggandeng perusahaan pengolahan limbah asal Belanda, Qua-vac BV, terutama dalam penerapan teknologi penyedot limbah terpadu. "Kami mengalokasikan investasi sekitar Rp20 miliar untuk membangun sistem pengolahan limbah terpadu tersebut. Saat ini pembangunan jaringan pipa ke rumah-rumah sudah mencapai 85 persen dan ditargetkan awal 2014 sudah bisa difungsikan," tambah David. Presiden Direktur Qua-vac BV, DG Quatfass, menjelaskan bahwa sistem pembuangan limbah ini memanfaatkan tekanan atmosfer dengan membuat mesin penyedot melalui pipa-pipa bawah tanah. "Kami sudah mengimplementasikan teknologi ke sejumlah negara di Amerika, Eropa, Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Australia. Graha Natura merupakan kawasan perumahan pertama di Indonesia yang menerapkan sistem pembuangan limbah terpadu ini," ujarnya. Selain ramah lingkungan, lanjut Quatfass, penggunaan teknologi tersebut juga lebih hemat energi dan memberikan kenyamanan kepada penghuni perumahan. General Manager Perumahan Graha Natura, Nugroho Sugianto, menambahkan bahwa pilihan menggunakan teknologi pembuangan limbah terpadu itu mampu menekan biaya pemeliharaan lingkungan hingga 70 persen setiap tahunnya. "Limbah padat dan cair dari perumahan juga akan diolah sedemikian rupa agar bisa digunakan kembali, seperti untuk menyiram tanaman dan pupuk kompos," tambahnya. Perumahan Graha Natura yang terletak di kawasan Surabaya barat memiliki luas areal sekitar 80 hektare dan dikembangkan dengan memadukan tiga konsep unggulan, yakni kelestarian alam, teknologi, dan hidup (lingkungan) sehat. Untuk konsep lingkungan sehat dan asri, Intiland menggandeng sejumlah lembaga ilmiah untuk program konservasi, di antaranya dengan Kebun Raya Purwodadi dan Seameo Biotrop (Pusat Regional Asia Tenggara untuk Biotropika). Melalui kerja sama itu, Intiland menargetkan penanaman lebih kurang 10.000 pohon dari sekitar 1.000 jenis tanaman di kawasan Graha Natura, termasuk sejumlah tanaman langka dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013