Surabaya (Antara Jatim) - Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal Surabaya menggelar klinik investasi di Graha Sawunggaling, Kamis, dengan tujuan untuk meningkatkan para investor menanamkan modalnya di Kota Pahlawan. Kabid Pelayanan dan Pengendalian Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM), Joko Sulistiyo, mengatakan berdasar data BKPPM Surabaya, sektor investasi selalu mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. "Kami secara rutin menyelenggarakan acara serupa dua tahun sekali. Tujuannya untuk membantu investor dalam realisasi pelaksanaan usaha," katanya. Acara yang dihadiri 100 perwakilan perusahaan penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), lanjut dia, menghadirkan sejumlah narasumber dari beberapa instansi, di antaranya Direktur Pelayanan Aplikasi dan Direktur Pelayanan Fasilitas, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM RI, serta dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tanjung Perak, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jatim dan PT Jamsostek. "Dengan demikian, para peserta dapat memanfaatkan momen ini untuk berkonsultasi sekaligus mendapat informasi seluas-luasnya dalam hal penanaman modal," katanya. Dia menambahkan guna mendongkrak nilai investasi, Pemkot Surabaya memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha, salah satunya melalui sistem perizinan online "Surabaya Single Window" (SSW). Menurut Joko, sistem SSW sejak pertama di-launching oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 14 Maret 2013 mendapat respons positif dari kalangan pengusaha karena melalui mekanisme tersebut pengurusan izin menjadi lebih mudah dan praktis, sedangkan dari segi waktu juga lebih singkat. Sementara itu, Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat IV Sekkota Surabaya Eko Haryanto menyatakan, peningkatan investasi di Surabaya tidak lepas dari faktor keamanan dan kondusifitas kota. Menurut dia, dalam mewujudkan Surabaya sebagai sentra jasa dan perdagangan, pemkot mengemban kewajiban menjadikan kota ini sebagai kota yang nyaman bagi semua orang. Dengan begitu, lanjut dia, investor juga akan nyaman menanamkan modalnya di kota berpenduduk 3 juta jiwa ini. Eko tidak memungkiri bahwa sektor investasi memberi kontribusi besar terhadap pembangunan Surabaya. Namun, untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif, diperlukan strategi, program serta kiat-kiat yang mensinergikan unsur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. "Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas penanaman modal di Surabaya. Di sisi lain juga bermanfaat bagi pengembangan usaha para investor," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013