Bojonegoro (Antara Jatim)- Omzet pedagang hewan kurban kambing di Bojonegoro, Jatim, menurun dibandingkan dengan omzet penjualan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu yang disebabkan sebagian masyarakat memilih membeli sapi.
"Masyarakat banyak yang memilih membeli sapi dibandingkan kambing, sebab bisa patungan dengan hasil daging lebih banyak dibandingkan kambing," kata seorang pedagang hewan kurban di Bojonegoro Kusnan (43), Senin.
Ia menjelaskan hanya mampu menjual sekitar 40 ekor kambing jenis gibas dari 70 ekor stok kambing gibas yang dimiliki dengan harga berkisar Rp1,5 juta-Rp2 juta/ekor, di antaranya ada yang seharga Rp3 juta/ekor dalam dua pekan terakhir.
"Waktu penjualan hanya tinggal sehari. Kemungkinan ada kambing yang masih laku jumlahnya juga tidak banyak," katanya.
Ia menyebutkan tahun lalu mampu menjueal 100 ekor.
"Pedagang kambing yang kesulitan menjual kambingnya tidak saya saja. Yang saya ketahui lima teman saya yang juga berjualan kambing mengeluh omzetnya menurun," jelasnya.
Ditanya akan dikemanakan kambing yang masih tersisa, menurut Kusnan, tetap akan dijual di pasar hewan, tapi karena Hari Raya Idul Adha sudah rampung harganyapun akan merosot hingga berkisar Rp300 ribu-Rp400 ribu/ekor.
Mengenai masyarakat lebih memilih membeli sapi dibenarkan seorang pedagang kambing di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota Muntoro.
"Patungan membeli sapi bisa hanya Rp1,5 juta/orang dengan hasil perolehan daging yang lebih banyak dibandingkan kambing," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kurban Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Catur Rahayu K, menjelaskan pihaknya yang melakukan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah pedagang hewan kurban di perkotaan tidak menemukan adanya penyakit yang bebahaya.
"Tapi di setiap pedagang hewan kurban ditemukan kambing yang berpenyakit mata berkisar 3-4 ekor," ujarnya.
Sesuai data di Dinas Peternakan dan Perikanan setempat, pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu jumlah hewan kurban kambing 1.371 ekor dan sapi 9.147 ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013