Surabaya (Antara Jatim) - Bagian Ketahanan Pangan Kota Surabaya menyatakan hasil dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap jajanan di sejumlah sekolah di Kota Pahlawan diketahui mengandung zat berbahaya berupa borax, formalin dan gula sintetis. Kabid Ketersediaan dan Distribusi Ketahanan Pangan Kota Surabaya Onik Kestiana, Jumat, mengatakan, banyaknya jajanan sekolah yang mengandung bahan berbahaya tidak lepas dari maraknya penjual keliling yang menjajakan jajanan dengan harga murah. "Makanya bahan berbahaya itu dipakai untuk mengurangi biaya produksi jajan. Hasilnya, jajanan sekolah yang dimakan oleh anak-anak tercampur bahan yang bisa menyebabkan sakit perut dan pusing kepala," katanya. Menurut dia, sekolah bisa menghindari jajanan berbahaya itu dengan mendirikan kantin. "Jadi gampang untuk dilakukan kontrol," ujarnya. Kepala Bagian Ketahanan Pangan Kota Surabaya Hari Tjahjono mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan nantinya dikoordinasikan langsung dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga melakukan tes laboratorium untuk mengambil kesimpulan jajanan atau makanan yang diperiksa mengandung zat berbahaya atau tidak. "Hasilnya banyak jajanan sekolah yang jelas-jelas mengandung bahan berbahaya. Itu yang harus diwaspadai sekarang," katanya. Ia melanjutkan, tanda-tanda jajanan yang berbahaya itu bisa dilihat dari warnanya yang menarik. Biasanya kalau warnanya merah, maka jajanan itu menyala, sehingga bisa menarik minat anak-anak untuk membelinya. "Kami juga melakukan sosialisasi dengan pihak sekolah untuk segera mengatasi persoalan itu, jadi bisa dicegah lebih dini," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013