Madiun (Antara Jatim) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk siap meluncurkan program "digital society" di enam kabupaten/kota di Jatim yang masuk wilayah eks-karesidenan Madiun, meliputi Pacitan, Ngawi, Magetan, Kabupaten/Kota Madiun, dan Ponorogo atau disingkat "Pawitan Dirogo". Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin saat peluncuran Madiun Digital Society, Rabu, mengatakan topografi Madiun yang berada di pusat karesidenan menjadikan kota itu tumbuh pesat dan harus siap menjadi pusat pengembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) bagi daerah sekitarnya. "Pawitan Dirogo Digital Society merupakan Mahakarya Telkom Indonesia untuk masyarakat Kota Madiun pada khususnya dan Pawitan Dirogo pada umumnya," kata Awaluddin. Ia menjelaskan Pawitan Dirogo Digital Society merupakan salah satu komitmen Telkom sebagai pengemban amanah MP3EI (Master Plan Percepatan Perluasan Pengembangan Ekonomi Indonesia) dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan ICT. "Kami sangat berharap melalui program ini, pertumbuhan ekonomi di wilayah eks- Karesidenan Madiun menjadi lebih cepat karena didorong ketersediaan akses informasi dan jaringan internet pita lebar," tambahnya. Peluncuran program tersebut sekaligus menandai telah beroperasinya infrastruktur jaringan akses internet cepat yang dibangun Telkom dan beberapa aplikasi pendukung yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Awaluddin mengatakan Telkom memberikan solusi ICT di berbagai bidang, seperti pemerintahan, pendidikan, sosial, kesehatan, dan pelaku bisnis UKM. Untuk sekolah, Telkom telah menggelar titik-titik akses internet tanpa kabel (@wifi.id) di 188 sekolah dengan total 552 akses point wifi yang telah terpasang dan akan terus ditambah secara bertahap. Menurut Awaluddin, Telkkom menggencarkan program Indischools tersebut dengan memasang wifi di sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA, dimana pelajar bisa mendapatkan akses internet dengan tarif sangat murah Rp1.000 per hari. Program Indischools diimplementasikan Telkom melalui tiga tahapan, connectivity (jaringan atau sambungan), content (konten atau aplikasi) dan community (komunitas). "Ketersambungan adalah focus tahap pertama yang harus dilakukan dan pada tahap ini kami sudah mengkoneksikan tidak kurang dari 18.000 sekolah di seluruh Indonesia sejak Januari 2013," tambah Awaluddin. Program Pawitan Dirogo Digital Society, lanjut Awaluddin, merupakan tahapan pertama infrastruktur "wifi.id" yang akan digelar di 300 ribu sekolah di Indonesia sampai tahun 2015. "Kami berharap pada tahun ini sudah ada 100 ribu sekolah yang terkoneksi akses internet pita lebar (broadband). Tahapan pertama ini diberi nama 'Indsichools Community Connect'," katanya. Untuk pemerintahan, Telkom telah mengembangkan program "Indonesia Digital Government" (IndiGov) dengan membangun Infrastruktur jaringan ICT di instansi pemerintah daerah berbasis jaringan fiber optik hingga tahun 2014. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013