Gresik, (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik mulai melakukan pendataan gedung sekolah yang rusak di wilayah Kepulauan Bawean karena banyaknya laporan mengenai keberadaan gedung sekolah rusak di wilayah itu.
Kepala Dinas Pendidikan Gresik M Nadlif yang dikonfirmasi Sabtu mengatakan, hingga kini dari dua kecamatan yakni Sangkapura dan Tambak, baru tercatat 16 total gedung sekolah yang terdata mengalami kerusakan di Kecamatan Sangkapura.
"Hingga hari ini pelaksanaan pendataan sekolah rusak masih dilakukan di Kecamatan Sangkapura, dan terinventarisir sebanyak 16 sekolah rusak mulai dari kerusakan berat maupun ringan," katanya.
Dominasi kerusakan adalah bagian plafon atau atap gedung sekolah, namun beberapa lainnya mengalami kerusakan cukup berat karena sudah rusak cukup lama dan perbaikan terakhir dilaksanakan pada tahun 2004.
"Sekolah yang sudah rusak cukup berat itu karena mereka sudah mengajukan perbaikan sejak tahun 2012, oleh karena itu kami akan memberi skala prioritas," katanya.
Ia mencontohkan SD Negeri Sungairujing II di Kecamatan Sangkapura yang sudah tidak bisa dipakai karena rusak berat, sehingga pelaksanaan belajar mengajar numpang di gedung milik yayasan lain.
"Mau kita robohkan untuk diperbaiki masih terbelit prosedur, sebab gedungnya berada di tanah milik warga, jadi untuk sementara proses belajar megajar numpag di yayasan lain," katanya.
Nadlif berjanji akan secepatnya melakukan perbaikan terutama untuk gedung yang nilai perbaikannya tidak lebih dari Rp200 juta.
Sedangkan untuk gedung sekolah di Kecamatan Tambak, Nadlif berjanji akan melakukannya pada tahun anggaran 2014, sebab anggaran tahun 2013 terbatas dan tinggal 64 hari.
Sebelumnya, Pemkab Gresik telah mengalokasikan anggaran perbaikan gedung sekolah tahun 2013 sebesar Rp8,5 milyar, dan diperuntukan untuk gedung sekolah se-Kabupaten Gresik.
"Kita janjikan pada tahun 2015 semua gedung SD Negeri yang rusak di Kabupaten Gresik sudah diperbaiki semuanya, seperti di Kecamatan Tambak," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013