Surabaya (Antara Jatim) - Penyaluran beras miskin (raskin) 13 di Jawa Timur mencapai 91 persen atau setara dengan 39.008.565 kilogram guna mengatasi gejolak harga pangan pokok pascapenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menjelang Lebaran 1434 Hijriah. "Jika setiap tahun masyarakat mendapatkan raskin sebanyak 12 kali, tahun ini dibagikan sebanyak 15 kali," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur, Rusdianto, di Surabaya, Kamis. Menurut dia, tambahan penyaluran raskin yang dialokasikan pada bulan Juni, Juli, dan September direalisasi berdasarkan Surat Menko Kesra Nomor: B.95/MENKO/KESRA/VI/2013. "Distribusi raskin di Jatim dilakukan kepada 2.857.469 rumah tangga sasaran yang menyebar di 8.506 titik penyaluran. Rata-rata pembagian raskin mencapai 42.862 ton setiap bulan," ujarnya. Dengan demikian, yakin dia, apabila raskin tambahan disalurkan maka jumlah yang dialokasikan pada bulan Juni, Juli, dan September menjadi 85.724 ton per bulan. "Penerimaan raskin tersebut ditebus dengan harga Rp1.600 perkilogram dan dibagikan sebanyak 30 kilogram per bulan," katanya. Sampai dengan Juli lalu, tambah dia, pihaknya telah mendistribusikan raskin reguler sebanyak 310.076.100 kilogram. Selain itu, pada periode sama juga menyalurkan raskin 14 sebanyak 17.531.100 kilogram. "Volume raskin 14 itu setara dengan 41 persen dari pagu satu bulan," katanya. Di samping itu, sebut dia, dalam mengantisipasi gejolak harga pangan saat ini Bulog Divre Jatim telah melakukan Operasi Pasar Program Biaya Angkut Bahan Pokok untuk empat komoditas yakni beras, gula, terigu, dan minyak goreng. "Operasi Pasar itu sesuai dengan surat dari Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Nomor:530/11539/021/2013. Kebijakan ini dilaksanakan tanggal 15 Juni-18 Agustus 2013 dan serentak di seluruh Jatim," katanya. Untuk merealisasi program itu, lanjut dia, Bulog Divre Jatim melalui Bulogmart menjual beras kualitas premium dengan harga Rp7.350 perkilogram. Harga jual tersebut telah mendapat bantuan ongkos angkut Rp250 perkilogram karena harga normal beras itu mencapai Rp7.600 perkilogram. "Per tanggal 24 Juli lalu, OP tersebut sudah menjual sebanyak 412.160 kilogram beras di 117 pasar yang berada di 38 kabupaten/kota di Jatim. Bahkan, kami telah melaksanakan OP 'mobile' di Sidoarjo dan Gresik dengan jumlah 2.550 kilogram," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013