Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan properti PT Intiland Development Tbk melalui anak usahanya PT Intiwhiz International mengoperasikan jaringan hotel di Bali untuk menangkap tingginya potensi pasar di wilayah tersebut, terutama menjelang penyelenggaraan KTT APEC 2013. Peresmian Hotel Grand Whiz yang berlokasi di Nusa Dua, Bali, itu dilakukan Presiden Komisaris Intiland, Cosmas Batubara, Senin, dengan dihadiri Presdir dan Chief Executive Officer Intiwhiz International, Moedjianto Soesilo Tjahjono. Seperti disampaikan melalui keterangan tertulis yang diterima Antara, hotel yang diresmikan tersebut merupakan jaringan hotel kedua di Bali, setelah Grand Whiz Kuta yang dioperasikan sejak akhir 2011. Menurut Presdir Intiwhiz, Moedjianto Soesilo Tjahjono, keputusan menghadirkan jaringan hotel di Nusa Dua, karena lokasi tersebut merupakan salah satu kawasan wisata utama di Pulau Bali. Selain ingin menangkap potensi pasar dari para wisatawan lokal dan asing, Nusa Dua merupakan kawasan paling potensial untuk penyelenggaraan "MICE" (meeting, insentive, conference, exhibition). "Pada Oktober nanti juga akan selenggarakan KTT APEC di Nusa Dua yang dihadiri ribuan delegasi dari berbagai negara. Kami ingin menangkap peluang dari kegiatan internasional itu," katanya. Ia menambahkan kebutuhan pasar perhotelan di Pulau Bali masih sangat tinggi, seiring pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara yang terus meningkat dari tahun ke tahun. "Jumlah kunjungan wisman ke Bali tahun 2012 tercatat mencapai 2,8 juta orang dan tahun ini ditargetkan naik menjadi 3,1 juta orang. Perluasan Bandara Ngurah Rai juga menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Bali," tambah Moedjianto. Ia menargetkan hotel baru ini mampu mencapai tingkat hunian sekitar 70 persen pada tahun pertama beroperasi. Selain wisatawan, pihaknya juga menyasar segmen bisnis, terutama untuk kebutuhan MICE. Menurut Moedjianto, pihaknya terus memperluas jaringan hotel Intiwhiz di sejumlah kota di Indonesia untuk pengembangan usaha, baik melalui skema kerja sama strategis dengan pemilik tanah, buildoperate-transfer (BOT) maupun sebagai manajemen operator hotel. "Kami sudah mendapatkan tambahan lokasi baru untuk jaringan hotel di beberapa daerah, seperti di Bojonegoro, Purwokerto, kawasan kuningan Jakarta, dan Sentul (Jawa Barat)," katanya. Hingga saat ini, Intiwhiz International telah mengembangkan sebanyak 32 hotel dan sebagian di antaranya sudah beroperasi dan sebagian lainnya dalam tahap konstruksi, desain, serta pengurusan izin. Setelah Nusa Dua, dua jaringan hotel Whiz rencananya dibuka pada tahun ini, yakni di Jakarta dan Balikpapan (Kalimantan Timur). Sedangkan tahun 2014 akan menyusul di Bogor, Palembang, Banjarmasin, Denpasar, dan Yogyakarta. "Target kami hingga 2015 akan memiliki atau mengelola sedikitnya 3.500 kamar di seluruh jaringan hotel Intiwhiz dan terus meningkat hingga mencapai lebih dari 5.000 kamar di tahun 2017," kata Moedjianto. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013