Bojonegoro (Antara Jatim) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono meminta pemerintah daerah (pemda) mengambilalih menangani warga miskin yang tidak terjaring di dalam penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). "Pemerintah akan meminta pemda menangani warga miskin yang tidak terjaring dalam program BLSM," katanya di Bojonegoro, Jatim, Minggu. Ia menjelaskan proses pengambilalihan penanganan warga miskin yang masih tidak terjaring di dalam program penerima BLSM akan dilakukan pemda setelah proses verifikasi pemutakhiran penerima kartu pengendali sosial (KPS) di tingkat desa selesai. "Pelaksanaan pemutakhiran penerima KPS saat ini dilakukan secara musyawarah di tingkat desa karena ada sebanyak 209 ribu RTSM lebih yang tidak mengambil BLSM dari jumlah total penerima BLSM sebanyak 15,5 juta RTSM," jelasnya. Menurut dia, proses pengalihan RTSM yang tidak mengambil BLSM dengan mengalihkan kepada RTSM lainnya yang belum masuk sebagai penerima KPS yang berfungsi untuk mengambil BLSM diperkirakan dalam sebulan sudah rampung. "Penyaluran BLSM tahap kedua juga sebesar Rp300 ribu/dua bulan/RTSM akan dimulai September-November. Tapi kalau memang masih ada RTSM yang tidak terjaring pemda yang memberikan bantuan uang kepada RTSM yang bersangkutan dengan memanfaatkan APBD," tuturnya. Ditanya kemungkinan ada pemda yang menolak, Agung menyatakan kecil kemungkinan terjadi, sebab pemda juga sama-sama pemerintah. "Saya kira pemda tidak mungkin menolak. Kan sama-sama Pemerintahnya, Jadi kalau verifikasi pemutakhiran penerima KPS selesai masih ada warga miskin yang belum terdata yang menangani selanjutnya pemda," ujarnya. Sebelum itu, Agung Laksono didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto, Wakil Bupati (Wabup) Setyo Hartono dan H.M. Thalhah menyerahkan berbagai bantuan kepada masyarakat. Selain itu, ia juga menggelar dialog dengan berbagai lapisan masyarakat di Balai Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota Bojonegoro. Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto mengimbau kepada RTSM yang menerima BLSM untuk menyerahkan kepada orang lain yang lebih miskin kalau dirinya merasa lebih mampu. "Dari sekitar 170 pesan singkat yang masuk ke telepon saya hanya ada tiga yang melaporkan kalau BLSM yang diterima diserahkan kepada orang lain karena dirinya merasa mampu dibandingkan dengan warga lainnya," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013