Bojonegoro (Antara Jatim) - Hama "yuyu" atau ketam menyerang tanaman tembakau di sejumlah desa di Kecamatan Baureno dan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, yang disebabkan pengaruh air hujan. Seorang petani di Desa Banjaran, Kecamatan Baureno,Mudjiani (61), Minggu mengatakan munculnya serangan hama ketam disebabkan pengaruh hujan yang masih turun akhir-akhir ini. Air hujan yang tidak bisa terbuang dari lahan sawah petani memicu berkembangnya hama ketam dengan membuat rumah di dalam tanah. "Ya baru tahun ini pada kemarau bermunculan rumah ketam di sawah saya," ujar Mudjiani, dibenarkan petani lainnya di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno Widji (55). Mudjiani yang menanam sekitar 3.500 pohon tembakau mengaku harus melakukan "sulaman" (menanam kembali) sebagian tanaman tembakau yang rusak diserang hama ketam. "Saya dua kali melakukan sulaman. Setiap ada yang mati ya langsung saya ganti. Saat ini harga benih tembakau Rp20 ribu per seribunya," katanya. Selain itu, menurut Widji, para petani berusaha membasmi ketam dengan memasukkan ketela yang diberi racun ke dalam lubang ketam yang bermunculan di sawah. "Saya menanam sekitar 6.000 pohon tembakau. Di sekitarnya ada ratusan lubang ketam yang saya masuki ketela rambat yang sudah saya beri racun," ujarnya. Hal serupa dialami seorang petani di Desa Nglarangan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Kharis (35), yang mengaku tanaman tembakaunya dengan jumlah sekitar 40 pohondi sejumlah desa di Kecamatan Kanor juga menghadapi serangan hama ketam. "Saya memasukkan nasi yang sudah saya beri racun ke dalam lubang ketam yang ada di sawah. Kalau dibiarkan jelas tembakaunya mati," jelasnya. Baik Kharis, Widji dan Mudjiani membenarkan tanaman tembakau yang rawan diserang hama ketam yang usianya masih berkisar 10-15 hari. "Hama belalang juga ikut memakan daun tembakau," ucao Mudjiani. Ditemui terpisah, Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Bojonegoro Khoirul Insan menjelaskan hujan yang turun menyulitkan petani menanam tembakau, sehingga mempengaruhi luas areal tanaman tembakau pada musim tanam tahun ini. "Saat ini luas tanaman tembakau baru sekitar 5.253 hektare. Padahal, dalam kondisi normal luas tembakau bisa mencapai 12.000 hektare," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013