Sidoarjo (Antara Jatim) - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamadiyah (PWPM) Jawa Timur menyeru seluruh warga Muhamadiyah dan masyarakat Jawa Timur untuk tidak menjadi golongan putih (golput) dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada 29 Agustus 2013.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamadiyah Jawa Timur M Abduh di Sidoarjo, Minggu mengatakan pihaknya meminta warga menunjukkan sikap penghormatan terhadap perbedaan pilihan politik dan menghindari bentuk-bentuk kekerasan verbal maupun fisik.
"Intinya pada pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini PWPM akan menentukan pilihannya mengingat basis masa yang cukup banyak di Jawa Timur," katanya usai rapat pimpinan wilayah PWPM Jatim di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, pada hasil rapat tersebut juga disepakati beberapa keputusan di antaranya menyerukan kepada Gubernur Jawa Timur supaya membuktikan visi Jawa Timur yang berbunyi "APBD untuk Orang Miskin".
"Salah satu bentuk pembuktian tersebut di antaranya pemberian jaminan kesehatan daerah kepada jutaan warga miskin yang belum terbantu jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesmas," katanya.
Ia mengatakan, Pemuda Muhammadiyah juga mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengelola program Jalinkesra dengan sungguh-sungguh untuk pengentasan kemiskinan, bukan untuk pencintraan politik saja.
"Selain itu, kami juga mendesak kepada Gubernur Jawa Timur sebagai calon Incumbent untuk tidak menggunakan SKPD dan birokrasi sebagai media pemenangan dalam Pilkada Jawa Timur tahun 2013," katanya.
Sementara itu, kata dia, terkait pilkada Provinsi Jawa Timur tahun 2013 pihaknya meminta kepada penyelenggara pemilu baik itu Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu supaya menyelenggarakan Pilkada Jatim 2013 dengan bersih, jujur, independen dan penuh integritas.
"Kami juga menolak segala bentuk 'main mata' politik penyelenggaraan pemilu dengan partai, tim sukses dan calon kontestan Pilkada Jawa Timur 2013," katanya.
Ia mengatakan, Pemuda Muhammadiyah juga meminta kepada seluruh partai, tim suskes dan kontestan supaya menciptakan iklim yang kondusif dan harmonis, serta siap menang dan siap kalah.
"Kami meminta supaya para peserta pemilihan kepada daerah ini menampilkan politik yang bersih, santun dan bermartabat. Kami juga menolak penggunaan cara-cara yang berdampak pada kerusakan moral masyarakat seperti, politik uang, politik pecah belah primordial dan agama," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013