Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Bojonegoro, Jatim, sejak dua pekan terakhir, kesulitan memperoleh beras panenan baru akibat produksi tanaman padi di daerah setempat juga Tuban banyak yang diserang hama wereng.
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Waris (43), Sabtu, mengatakan, para pedagang harus berebut untuk memperoleh gabah atau beras karena produksi panen tanaman padi petani yang berlangsung sejak dua pekan terakhir tidak banyak.
Meskipun, katanya, panen tanaman padi di dua kabupten itu cukup luas dan berlangsung secara merata sejak dua pekan terakhir.
Ia memperkirakan tanaman padi petani yang diserang hama wereng rata-rata produksinya merosot separuh dari jumlah produksi panenan dalam kondisi normal.
"Saya mencari ke pelosok-pelosok di Tuban dan Bojonegoro hanya bisa memperoleh 4 ton per harinya, padahal dalam kondisi normal bisa memperoleh 8 ton per hari," jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, stok beras di gudangnya yang biasa bisa mencapai 80 ton/hari berkurang hanya tersisa sekitar 20 ton/hari.
"Saya terpaksa menunda permintaan beras dari luar kota karena tidak memperoleh beras," jelasnya.
Hal senada disampaikan pedagang lainnya juga di pasar setempat Sakip (60) yang menyebutkan terpaksa menghentikan pembelian beras karena para pedagang pemasok yang biasa berjualan beras ke tempatnya kesulitan memperoleh beras.
"Saya berhenti melakukan pembelian beras sekalian menunggu situasi harga beras stabil akibat pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan harga berbagai macam jenis beras sejak kenaikan BBM berkisar Rp500/kilogram," jelas Waris, dibenarkan Sakip.
Sementara ini, di Pasar Banjarjo, juga Pasar Besar Kota Bojonegoro, harga beras tidak terpaut jauh untuk panenan baru naik menjadi Rp7.500/kilogram yang sebelumnya sepekan lalu Rp7.000/kilogram .
Begitu pula harga beras jatah warga miskin naik menjadi Rp6.700/kilogram yang sebelumnya Rp6.400/kilogram, dan beras poles kualitas super juga naik menjadi Rp8.500-Rp9.500/kilogram.
Sebelum itu, Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Subekti membenarkan adanya serangan hama wereng terhadap tanaman padi di daerahnya yang mengakibatkan terjadinya penurunan produksi.
"Luas tanaman padi saat ini sekitar 70 ribu hektare. Tapi serangan hama wereng tidak menyeluruh hanya dibeberapa tempat, sehingga berkurangnya produksi padi tidak banyak," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013